matamaduranews.com-BANGKALAN-Gegara tidak diberi uang. Seorang anak di Bangkalan, insial RS nekat menembak ibu kandungnya sendiri, Sulastri.
Aksi itu dilakukan RS di rumahnya, beralamat Kampung Kidul Dalam, Kelurahan Kraton, Kota Bangkalan, Madura pada, Sabtu (9/10/2021) pukul 19.00 WIB malam.
Informasi yang dihimpun Mata Madura, menyebut, RS minta uang kepada ibunya untuk keperluan sesuatu.
Lantaran tidak diberi, RS kalap. RS langsung menodongkan senjata api ke arah ibu kandungnya. Kemudian, melepaskan tembakan dari arah belakang dan mengenai kepala ibunya.
Sang ibu tak sadarkan diri.
Saksi mata saat kejadian itu bernama Pak Enno, sebagai tetangga korban.
Pak Enno bercerita, RS anak Sulastri sejak sore meminta uang kepada ibunya.
Permintaan RS tak segera dituruti oleh Sulastri. Maklum kondisi keuangan sang ibu pas-pasan lantaran kesehariannya hanya menjual rongsok barang bekas alias pemulung.
"Kondisi keuangan waktu itu tidak ada. Permintaan anak tak dituruti, karena tidak segera dituruti kemauannya. RS langsung mengambil senapan anginnya yang berada dalam kamar lalu menembakkan pada ibunya," cerita Pak Enno kepada Mata Madura.
Kata Pak Enno, saat kejadian Ibu Sulastri sedang mencuci piring di halaman rumahnya.
Saat itu, RS langsung menembak korban dari belakang hingga mengenai kepala.
Spontan korban menjerit dan tergeletak sambil meminta tolong kepada tetangganya.
Pak Enno yang mendengar jeritan Ibu Sulastri langsung menghampirinya.
Melihat Ibu Sulastri tergeletak dan darah berceceran. Spontan Pak Enno membopong ke dalam rumahnya.
Pak Enno terkejut setelah melihat luka di kepala bagian belakang Ibu Sulastri dengan darah terus mengucur.
"Saya sangat kaget setelah darah keluar dari kepala korban dengan luka sebesar filter rokok," tambah Pak Enno, Senin (11/10/2021).
Melihat korban tidak sadarkan diri, Pak Enno langsung membawanya ke bidan terdekat.
Namun si bidan menganjurkan untuk segera dibawa ke RSUD Syamrabu Bangkalan.
"Kondisinya korban sangat mengkhawatirkan bahkan tidak sadarkan diri alias kritis. Kami menjenguk korban pada hari minggu (9/10/2021) pukul 17.00 WIB korban belum sempat dilakukan operasi, sedangkan hasil rongent pelurunya masih ada didalam kepala korban," pungkas pak Enno.
Pengakuan senada disampaikan Ketua RT Kampung Kidul Dalam, Abdurrahman.
Pak RT membenarkan kejadian yang menimpa Ibu Sulastri.
"Saat kejadian, kami langsung mendatangi korban saat itu," ucap Abdurahman.
Informasi yang didapat Mata Madura dari warga sekitar menjelaskan, bahwa RS sering kali meminta uang kepada ibunya.
Besarannya mulai Rp. 500 ribu hingga Rp. 1 juta. Padahal, RS masih duduk di bangku SMA kelas 3.
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.
Write your comment
Cancel Reply