matamaduranews.com-SURABAYA-Bulan November 2020 lalu. Sebut saja Mawar, umur 19 tahun. Gadis cantik asal Blora, Jawa Tengah ini kenal dengan Hendry Yuliansya,38, di medsos. Mawar banyak curhat ke Hendry. Termasuk dirinya yang tak punya uang. Tutur manis Hendry meluluhkan Mawar. Pria asal Jogjakarta ini mengiming-imingi Mawar bakal banyak uang jika ikut dirinya. Mawar pun setuju ajakan Hendry. Namun, tawaran Hendry bukan untuk membantu. Diam-diam, Hendry mencari orang yang bersedia menggagahi keperawanan Mawar dengan tarif Rp 10 juta. Mawar dengan perasaan terpaksa menerima tawaran Hendry dengan harga jual keperawanan Rp 10 juta. Hendry pun minta bagian 30 persen dari hasil jualannya. Keperawanan Mawar pun dijual ke teman Hendry asal Surabaya. Namun, dieksekusi di Kota Jogjakarta. Bujuk rayu Hendry tak berhenti menjual keperawanan si Mawar. Hendry terus memaksa Mawar agar bisa mencicipi kemulusan tubuh Mawar. Hendry mengancam akan membeber aib Mawar ke banyak orang jika tak nurut apa yang jadi kemauan dirinya. Usai melayani syahwat Hendry. Pada Desember 2020, Mawar diajak jalan-jalan ke Surabaya. Dari Jogjakarta, Mawar dan Hendry menaiki kereta api rute Jogjakarta-Surabaya. Hendry membuatkan Mawar akun Twitter. Tapi, akun itu dipegang Hendry untuk menjajakan kemolekan tubuh Mawar. Melalui akun tersebut, seolah-olah Mawar menjual dirinya sendiri ke netizen. Cara itu dikenal dengan istilah cewek open BO. Di Surabaya, Mawar dan Hendry berpindah-pindah hotel sambil menjajakan Mawar sebagai gadis yang siap boking (PSK online). Mawar sudah jadi 'tahanan' Hendry. Beberapa kali Mawar berusaha keluar dari cengkeraman Hendry. Mawar ingin berhenti jadi PSK dan ingin hidup normal. Tapi, lagi-lagi Hendry mengancam untuk menyebarkan foto bugilnya ke media sosial dan keluarga besarnya. Mawar pun nurut apa maunya Hendry. Di Surabaya, Mawar dijajal dalam lapak prostitusi online dengan harga Rp 1,5 juta. Hendry dapat bagian Rp 500 ribu untuk bayar hotel. Sisanya untuk Henry. Sedangkan Rp 1 juta dipegang Mawar. Operasi Hendry berlangsung lama. Hingga Mawar ketangkap polisi saat razia prostitusi di hotel, Rabu siang (5/5/2021). "Dari keterangan korban itulah, Tim Unit PPA menangkap Hendry, yang sedang menunggu di luar hotel. Setelahnya, korban dan Hendry dibawa ke Mapolrestabes Surabaya untuk dimintai keterangan," terang Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Oki Ahardian dalam rilis di Mapolrestabes Surabaya, Rabu. "Dalam pemeriksaan korban ternyata dimanfaatkan tersangka dengan diancam dengan video-video telanjang yang direkam pelaku,"tambah AKBP Oki. Petugas melalui Unit Pelayanan Permpuan dan Anak (PPA) menetapkan Hendry sebagai tersangka atas pelanggaran Pasal 2 Undang-undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang dan atau Pasal 506 KUHP dan atau Pasal 296 KUHP, dengan ancaman minimal 3 tahun dan maksimal 15 tahun penjara. Syaiful, Mata Surabaya