matamaduranews.com-Usai memukul Kepala Puskesmas Robatal Sampang, dr Benny Irawan, Selasa (11/7/2023). Tiga aktivis mahasiswa Sampang diperiksa di Mapolres Sampang, Senin 17 Juli 2023. Setelah gelar perkara dan dianggap cukup bukti. Tiga aktivis mahasiswa asal Desa Jelgung, Kecamatan Robatal, Sampang ini ditahan.
Ketiga aktivis mahasiswa itu, bernama Mohamad Jamaluddin (20), Fajar Sodik (22), dan Mahrus(32). Ketiga aktivis atas nama aktivis Aliansi Pemuda Reformasi Sampang semula melakukan audiensi dengan Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Sampang Selasa (11/7/2023). Audiensi itu berkaitan dengan pelayanan di Puskesmas Robatal.
Saat audiensi sedang berjalan, tiba-tiba terjadi kericuhan. Itu diawali adu argumentasi. Di tengah kericuhan , ada seorang pemuda berkaus biru yang naik ke atas meja. Lalu memukul kepala bagian belakang Kepala Puskesmas Robatal, dr Benny Irawan. Akibat pemukulan itu, dr Benny
sempat menjalani rawat inap di RSUD Mohammad Zyn Sampang karena pusing dan sempat muntah.
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Sampang, Ipda Sujianto menjelaskan, ketiga aktivis mahasiswa itu mulai diperiksa sejak Senin (17/7/2023). Pemeriksaan berjalan kurang lebih 7 jam di ruang Satuan Reserse Kriminal Polres Sampang.
Menurut Ipda Sujianto, tiga oknum aktivis mahasiswa ditahan setelah diperiksa lalu melakukan gelar perkara. Aksi pemukulan oleh ketiganya dianggap memenuhi unsur pidana sehingga ditetapkan sebagai tersangka.
"Hari ini mereka diperiksa dan langsung jadi tersangka," kata Sujianto, seperti dikutip kompas.com.
Sujianto menambahkan, ketiga tersangka dijerat dengan Pasal 170 ayat (1) KUHP tentang penganiayaan dengan cara pengeroyokan subsider Pasal 351 ayat (1) KUHP junto Pasal 55 ayat (1) ke-1e KUHP.
"Untuk memudahkan penyidikan, mereka ditahan selama 20 hari ke depan agar tidak melarikan diri atau menghilangkan barang bukti," kata Sujianto.
Sementara, Kepala Puskesmas Robatal, Sampang dr Beny Irawan membantah tuduhan penghinaan pasien yang meminta rujukan. Akibat tuduhan itu, aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Reformasi Sampang melakukan audiensi hingga berujung pemukulan kepada dr Beny. (*)
Write your comment
Cancel Reply