matamaduranews.com-Pada awal tahun 2024. PDAM Sumenep bakal melakukan penyesuaian tarif air minum bagi pelanggan rumah tangga dan instansi perkantoran.
Direktur PDAM Sumenep Febmi Noerdiansyah mengatakan, kenaikan tarif itu meliputi biaya abonemen. Yang semula Rp 31.600, akan naik menjadi Rp 38 ribu. Kemudian untuk setiap 10 meter kubik penggunaan air, juga ada kenaikan dari Rp 2.100, menjadi Rp2.800, atau naik 23 persen.
Sebelum penyesuaian tarif pelanggan diberlakukan. PDAM Sumenep terus melakukan sosialisasi kepada para pelanggan terkait rencana kenaikan tarif.
Yang menjadi pertimbangan PDAM Sumenep untuk penyesuaian tarif air minum karena ada kenaikan harga di semua komoditi, seperti listrik, bahan material, termasuk biaya tenaga kerja.
"Jadi mau tidak mau ya kita harus melakukan penyesuaian tarif," terang Fefen-panggilan akrab Febmi Noerdiansyah kepada Mata Madura, Rabu 11 Oktober 2023.
Fefen menyebut, selama 6 tahun PDAM Sumenep tidak pernah melakukan penyesuaian tarif. "Idealnya, penyesuaian tarif itu dilakukan setiap 2-3 tahun sekali," kata Fefen menambahkan.
Fefen mengatakan, tarif air bersih di Sumenep masih paling murah dibanding tarif air minum yang dikelola PDAM di Madura.
Fefen bercerita, setiap ada pemeriksaan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) selalu ditanya penyesuaian tarif.
Karena itu, PDAM Sumenep akan melakukan penyesuaian tarif air minum merujuk peraturan Gubernur Jawa Timur dan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Sumenep.
Namun PDAM Sumenep tidak akan sepenuhnya merujuk pada keputusan Gubernur Jawa Timur, melainkan akan melakukan secara bertahap, demi menjaga inflasi daerah.
“Kalau di Peraturan Gubernur itu batas minimalnya sebesar Rp4.400 ya kurang lebih, kalau kita masih Rp2.800-an,†terangnya
Khusus pelanggan niaga dan industri tidak ada kenaikan tarif. Selama ini dianggap sudah stabil dan memberikan kontribusi cukup besar.
“Dengan penyesuaian tarif ini, kami juga akan berusaha meningkatkan pelayanan kami agar makin baik dan makin profesional,†tandasnya.
Sekedar diketahui, PDAM Sumenep menarget menyetor ke PAD di tahun 2023 sebesar Rp 300 juta. Sampai Oktober, baru terkumpul Rp 150 juta.
[bahri)
Write your comment
Cancel Reply