matamaduranews.com-BANGKALAN-Tunggakan pembayaran Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur di awal tahun 2020 masih tinggi hingga capai miliaran.
Selama tahun 2019, tunggakan masyarakat di unit PLN Bangkalan tercatat mencapai Rp 2,9 miliar. Sementara saat ini di Kota Dzikir dan Shalawat itu terdapat 3 unit PLN, yakni Bangkalan, Kamal dan Blega.
Masih tingginya tunggakan listrik ini diungkapkan Manajer PLN Unit Bangkalan, Pangky Yonkyanata. Pihaknya mengaku masih terus melakukan penekanan demi menurunnya angka tunggakan.
"Kami edukasi juga ke pelanggan bahwa jatuh tempo rekening itu tanggal 20. Kalau bisa jangan sampai lebih dari tanggal itu pembayaran. Kami juga menyarankan kalau memang berkenan silakan migrasi ke prabayar, biar bisa diatur sendiri pemakaian tiap bulan," kata Pangky, Selasa (28/01/22/2020).
Sebenarnya, angka tunggakan listril di tahun 2019 sudah mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Di mana di tahun 2018 tunggakannya mencapai angka Rp 4,7 miliar.
"Alhamdulillah tahun ini sebenarnya ada penurunan angka tunggakan, dari Rp 4,7 menjadi Rp 2,9 miliar. Jadi ada pergerakan kurang lebih Rp 1,5 miliar," ucap Pangky.
Pihaknya menegaskan jika sudah melebihi tiga bulan tunggakan, terpaksa akan aliran listrik diputus. Namun Pangky memberikan solusi bagi penunggak untuk migrasi ke prabayar.
"Untuk pembayaran tunggakannya bisa dicicil untuk menyelesaikan tunggakan pasca bayar nanti setelah pindah ke prabayar," kata Pangky.
Di lain soal tunggakan, Kepala Unit PLN Bangkalan tersebut mengaku sempat rapat dengan anggota dewan dalam penambahan akses jaringan listrik yang belum terjangkau.
"Kalau desa sudah 100 persen, tinggal pemukiman yang terpencil, seperti Dabung, Kecamatan Geger belum masuk. Jika ada desa yang belum teraliri listrik, ajukan saja ke saya, kami akan lakukan survei ke lokasinya," ujar Pangky.
Syaiful, Mata Bangkalan
Write your comment
Cancel Reply