Post Images
matamaduranews.com-BANGKALAN-Sekitar 21 tahun hilang kontak akibat konflik kerusuhan Sambas, Kalimantan Barat, 1999. Taufik rindu bertemu atau menyapa via telpon dengan keluarga besar sang istri yang ada di Pulau Madura. Taufik (43) yang mengaku asal Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), menghubungi redaksi Mata Madura, pada Rabu dini hari (18/11/2020). "Bang, perkenalkan, nama aku Taufik asal NTB," tulis Taufik di aplikasi WhatsApp Mata Madura. Taufik sengaja mengirim pesan lewan aplikasi WhatsApp Mata Madura untuk menyampaikan rasa rindu untuk bisa berkomunikasi atau menghubungi keluarga besar sang istri yang ada di Pulau Madura. Selama 21 tahun, Taufik dan istrinya berdomisili di Bima, NTB. Mereka tak pernah datang ke Pulau Madura pasca kerusuhan Sambas. Taufik bercerita, sebelum kerusuhan Sambas, 1999. Istri dan keluarga besarnya tinggal di Desa Sungai Nilam, Kecamatan Jawai, Sambas. Saat kerusuhan meletus, Taufik dan Sahruna H Busir-istrinya selamat. Keduanya tinggal di Bima, NTB-daerah asal Taufik. Sedangkan kedua mertuanya, H Busir dan istrinya meninggal dunia saat kerusuhan Sambas. Sebelum kerusuhan Sambas. Taufik bersama istrinya sempat ke Madura diajak oleh kakak iparnya bernama Musnin H Busir. Sejak kerusuhan Sambas, 1999. Istri Taufik dan dirinya hilang kontak dengan keluarga besarnya di Pulau Madura. "Aku ingat dulu naik bemo dr pangkalan dua jam atau tiga jam baru nyampe naik ke desa kembung gunung tu bang," tulis Taufik. Redaksi mencari nama desa kembung gunung Madura di google. Yang mencul nama Desa Lembung Gunung di Kecamatan Kokop, Bangkalan. Dari perkawinan dengan istri asal Madura-Taufik punya dua anak. Anak pertama laki-laki, umur 20 tahun. Anak kedua juga laki-laki, umur 13 tahun Lewat Mata Madura, Taufik berharap keluarga besar istrinya di Desa Lembung Gunung, Kokop, Bangkalan bisa berkomunikasi via telpon karena selama 21 tahun hilang kontak komunikasi. Taufik mengirim nomor telpon 082339723226 dan WhatsApp +62 853-3862-1817 agar bisa menghubungi dirinya. Dari informasi pembaca Mata Madura di Bima, NTB. Redaksi menghubungi wartawan Mata Madura di Bangkalan agar mencari keberadaan keluarga besar istri Taufik di Desa Lembung Gunung, Kokop, Bangkalan. Syaiful wartawan Mata Madura di Bangkalan menghubungi koleganya di Kokop. Mereka menyanggupi untuk memberi kabar keesokan harinya, yaitu pada hari Kamis (19/11/2020). (redaksi)
Bangkalan Madura BANGKALAN madura Pria NTB Mencari Keluarga Istrinya di Madura Hilang Kontak 21 Tahun Pasca Kerusuhan Sambas Madura Bangkalan

Share :

admin
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.

Write your comment

Cancel Reply
author
admin
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.

Blog Unggulan

Surat Kabar

Daftar dan dapatkan blog dan artikel terbaru di kotak masuk Anda setiap minggu

Blog Terbaru