matamaduranews.com-BANGKALAN-Meski kini menjadi korban pemerkosaan, Mawar 15 tahun (nama samaran) tetap semangat menjalani masa depannya.
Kuatnya mental Mawar remaja lulusan SD yang menjadi korban pencabulan kakak iparnya hingga hamil itu, terlihat ceria dan sumringah.
Kini korban Mawar harus mengandung bayi dari benih UK (35) kakak iparnya itu setelah dirudapaksa di rumah terduga pelaku, Tanjung Bumi, Bangkalan.
"Kondisinya sudah mulai membaik, cuma masih shock sedikit," kata JK, ayah Mawar saat dimintai keterangan Mata Madura.
Kata dia, Mawar juga didampingi Dr. Mutmainnah psikolog asal Bangkalan, serta Koordinator Perempuan Anak.
"Kebetulan tadi ada pendampingan dari Ibu Mutmainnah, saat pemanggilan saksi di Polres Bangkalan," ungkapnya.
Terlihat, korban yang satu ini rupanya cukup tegar menghadapi apa yang telah terjadi.
Tak lain, kata JK agar dirinya tidak semakin terpojok dan terhanyut dalam kesedihan.
Dia memberi tahu orang-orang dekatnya, termasuk ayahnya, nenek dan bibinya agar memberikannya kesempatan untuk bernapas dan bangkit lagi.
"Saat ini putri kami sudah semangat kembali, saat makan saya liat cukup semangat dan secara jiwa cukup kuat," paparnya.
Hari ini, Kamis (3/9/2020) dari pihak kepolisian, Nenek dan Bibi Korban dimintai kesaksian dan keterangan oleh pihak Polres Bangkalan.
"Doakan saja, semoga anak kami tetep sehat dan berjiwa tegar," jelasnya.
Ia berharap, agar polisi bisa segera menangkap pelaku untuk memperÂtanggungjawabkan perbuatannya.
"Kami minta polisi agar segera menangkap pelaku dan diberi hukuman berat atas perbuatan pidana merenggut kesucian buah hatinya itu. Hukuman harus berat dan setimpal dengan perbuatannya," pinta ayah Mawar.
Dikatakannya, selama ini ia selalu mengikuti perkembangan penanganan kasus tersebut di Polres Bangkalan.
Ia dan keluarga mendukung penuh upaya kepolisian dalam memproses hukum para pelaku.
"Secepatnya pelaku ditangkap. Tindakan kepolisian akan turut memberikan rasa keadilan dalam penegakan kasus hukum itu," tambahnya.
Sementara, H. Rusliyadi kerabat keluarga Mawar, meminta pada pihak kepolisian agar segera menangkap pelaku agar tak membuat resah keluarga dan korban.
"Jika tak segera ditangkap, kami khawatir ada intimidasi kepada korban. Itu membuat beban psikis dan jiwa keluarga. Serta akan terpengaruh dengan tindakan kepolisian jika terkesan lamban," ungkapnya.
Syaiful, Mata Madura
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.
Write your comment
Cancel Reply