matamaduranews.com-BANGKALAN- Para aktivis yang tergabung dalam LSM Lempar mendatangi kantor Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu, (DPMPTSP) Kabupaten Bangkalan, Rabu 28 Desember 2022. Kedatangan mereka menuntut izin pembangunan perumahan di Desa Kwanyar yang di bangun oleh PT Graha Berkah Bersama dicabut. Alasan LSM Lempar karena tanah yang dibangun jadi perumahan masih bermasalah. "Permintaan saya kami kepada DPMPTSP tutup sementara sampai persoalan hukum ini selesai," jelas Jimhur Saros Ketua LSM Lempar dalam orasinya. Menurut aktivis senior Bangkalan ini, alasan pencabutan izin untuk perumahan itu, pengembang (PT Graha Berkah Bersama) diduga menyerobot lahan warga seluas 4,7 Hektare. Jika pembangunan perumahan diteruskan,  konflik hukum tidak kunjung selesai. "Kalau masalah tanah terus dikerjakan oleh pengembang,  sulit  dipecahkan. Tentu merugikan masyarakat," paparnya. Karena itu, Jimhur berharap Aparat Penegak Humum (APH) di Bangkalan mendudukan kepada porsinya. Bisa memilah untuk menyelesaijan permaslahan. Sehingga masyarakat tidak hanya dicekoki dengan janji palsu. "Kita sudah menghububgi baik pihak PT ataupun Ak selaku notaris namun tidak bisa dihubungi," kata Jimhur menambahkan. Dengan tidak adanya itikat baik, dari keduanya itu tentunya ada seauatu hal yang misterius, seperti penyalahgunaan wewenang. "Kami sudah meminta kepada ikatan notaris bangkalan, untuk memanggil AK," papar dia Menanggapi hal itu, Kepala DPMPTSP Bangkalan Rizal Morriz mengaku baru mengaku baru mengetahui tas kejadian prnyerobotan lahan yang filakukan oleh PT Graha Berkah Bersama, karena secara dokumen perumahan tersebut terbit sejak tahun 2017. "Setelah kita melakukan pemeriksaan dokumen perumahan tersebut terbit sejak 2017, namun yang diperjelas sekarang adalain Domaint karena ada indikasi penggelapan," terang dia. Dia mengaku akan melakukan pemnggilan baik dari pikah PT atau OPD tekhnis terkait untuk mengatahui fakta dilapangan. "Ketika kita menutup sementara PT itu maka kita perlu fakta di lapangan," sambungnya. Dia mengaskan jika setelah melakukan pemanggilan dan pemeriksaan di lapangan menemukan permasalahan, dia menegaskan akan menutup sementara PT itu. "Jika ada permasalahn kami akan tutup sementara," tandasnya. (sae)