matamaduranews.com–Kadiv Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (9/11) mengatakan, ada lima terduga teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI) yang berhasil diamankan Densus 88 di daerah Jatim.
Kelima terduga teroris itu doro, Gresik, Kediri, dan Sumenep dalam tempo berbeda.
Pertama, Densus 88 menangkap terduga teroris bernama BA (45) di Bojonegoro pada Selasa dini haru.
BA merupakan warga dusun Kedungdowo, Desa Semen kidul, Sukosewu. Densus menggeledah rumah BA kemudian menyita 10 buku jihad.
BA dikenal sebagai guru ngaji dan mendapat panggilan abah. BA awalnya berjualan telur sambil membangun pondok hafiz. Begitu pondoknya mulai ramai, ia berhenti berbisnis telur dan fokus pada pondoknya.
BA sebagai Koordinator Daerah Jamaah Islamiyah Bojonegoro. “Yang bersangkutan merupakan orang kepercayaan Abu Fatih dan yang menyiapkan paket (berupa) satu senjata api jenis M16 kepada HP,†terang Ramadhan.
Kedua, Densus menangkap terduga teroris AS di Gresik. AS warga Perumahan Kota Baru Driyorejo. Dari rumah AS, Densus menyita 60 buku jihad dan 3 laptop. AS yang asli Lamongan itu mengontrak rumah di Gresik sekitar 2-3 tahun lalu. Ia bekerja jual beli dan tukang servis laptop.
Berdasarkan penelusuran polisi, AS pernah menjadi instruktur Tadrib Uhud, Poso; Ketua Taqwiyah Qodimah periode 2008-2011 dan Tarwiyah Rodifah tahun 2012; instruktur Tadrib Kolaka 1 dan 2 tahun 2011; dan instruktur latihan Jasadiyah.
Ketiga, Densus 88 mengamankan AN, saat berada di Pare, Kabupaten Kediri. Keterlibatan AN yakni sebagai fasilitator pengamanan Madlubin, tersangka yang sudah ditangkap terlebih dahulu, Justin dan Ibnu Rois ke Jambi.
“ menjabat sebagai pengasuh Lembaga Pemberdayaan Dana Umat Baitul Hikmah Kediri,†terang Ramadhan.
Di Pare, tim juga menangkap RH alias AH. Dia adalah koordinator keberangkatan Justin (tersangka teroris) dari Kediri ke Jambi pada Agustus 2020.
RH, warga Dusun Talun, Gedangsewu dan AN, warga Desa Tertek, Pare. Dari rumah mereka, Densus mengamankan barang bukti berupa 2 buah laptop, 1 buah CPU, 2 buah flashdisk dan sejumlah buku terkait perjuangan Jihad.
Keempat, Densus 88 berhasil menangkap MA (53). Terduga teroris JI kelahiran Kediri yang ditangkap di Sumenep, Selasa siang (9/11/2021) itu merupakan pengusaha sembako beristri orang Pulau Kangean, Sumenep.
MA ditangkap saat sedang keluar rumah yang berlokasi di JL DR. Cipto GG 10 No 03, RT 05 RW 07 Desa Kolor, Kecamatan Kota, Sumenep. MA hendak shalat dzuhur berjamaah ke Masjid.
Usai ditangkap sekitar pukul 11. 45 WIB. Tim Densus 88 melakukan penggledahan ke rumah terduga yang didampingi anggota Polres Sumenep dan disaksikan Kades Kolor, Novandri.
Hasil penggeledahan itu, petugas menemukan sejumlah barang bukti (BB).
Berikut BB yang berhasil diamankan petugas:
2 buah Busur panah beserta anak panah
1 buah gagang senapan angin
7 buah pisau campuran
1 buah buku Harakah Jihad Ibnu Taimiyah
6 buah buku Metode menuntut Ilmu Ala Salaf
Satu bendel buku Akhak Dasar Muslim
1 buah buku Tapi perang Terhadap Islam
1 buah buku Perjalanan Menuju Langit.
1 buah buku Ensiklopedi Akhir Zaman
2 buah buku Berislam para Salaf
2 buah Gas Air Softgun
3 buah HP
2 buah Buku Tabungan BCA dan 2 buah ATM BCA
1 buah Kwitansi.
1 Buku catatan
1 buah senter lapangan.
MA terduga teroris yang berhasil ditangkap di Sumenep merupakan Koordinator Daerah Sumenep-Madura dalam jaringan Koordinator Daerah JI (Jamaah Islamiyah).
Dalam catatan Densus 88, rumah MA juga menjadi tempat pertemuan Tim Lajnah Jamaah Islamiyah pimpinan Abu Fatih pada Juni 2020.
“Kelima terduga teroris itu masih diperiksa oleh penyidik guna pengembangan perkara,†pungkasnya.
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.
Write your comment
Cancel Reply