Catatan
Fattah Jasin yang Saya Kenal
Catatan: Suudin*
SELAMA 6 hari, saya berkesempatan menemani Pak Fattah Jasin dan KH Ali Fikri Warits di Pulau Kangean dan Kepulauan Sapeken.
Perjalanan sangat mengkhawatirkan. Cuaca buruk hingga BMKG melarang pelayaran rute Kalianget-Kangean.
Namun, Pak Fattah dan Kiai Fikri bertekad berangkat ke Pulau Kangean. Menghadiri agenda doa bersama yang sudah diagendakan lama oleh kelompok Shalawat Nariyah Geslim.
Rabu pagi, Pak Fattah-Kiai Fikri naik pesawat perintis Susi Air rute Sumenep-Pagerungan yang berkapasitas 12 penumpang.
Dari Pulau Pagerungan Besar, masih perlu mengarungi lautan sekitar 4 jam untuk tiba di Pelabuhan Kayu Aro, Kangayan, Pulau Kangean.
Kamis pagi, 27 Agustus 2020. Saya sempat was-was. Pak Fattah dan Kiai Fikri harus naik perahu rakyat dari Pagerungan Besar.
Speed Boot yang rencana semula akan dinaiki batal karena ombak begitu besar. Apalagi, sehari sebelumnya ada kecelakaan laut di laut Pagerungan Kecil yang merenggang nyawa tiga penumpang.
Jam 09.30 WIB perahu rombongan Pak Fattah-Kiai Fikri sandar di Pelabuhan Kayu Aro. Warga menyambut hangat. Ratusan warga mendatangi Rumah Ust. Mattasan di Desa Timur Jang jang, Kangayan sebelum hadir di acara Geslim di Laok Jangjang, Arjasa.
Menuju Arjasa, rombongan Fattah Jasin-Kiai Fikri mampir sejenak di kediaman Ust Rafii di Desa Daandung. Lalu melanjutkan silaturrahmi ke Habib Salim al-Hinduan di Kecanatan Arjasa.
Setelah itu, Ratusan Muhibbin Lora Haji Ainul Yaqin bin KH Moh. Kholil As'ad memadati depan pekarangan rumah Habib Salim persiapan mengarak Fattah Jasin-Kiai Fikri.
Jalan Raya Arjasa sesak dengan sepeda motor anak muda Geslim. Fattah Jasin-Kiai Fikri berdiri di atas mobil terbuka sambil menyapa warga yang melambaikan tangan.
Di tempat acara, Fattah Jasin-Kiai Fikri telah ditunggu ribuan jamaah Shalawat Nariyah yang dipimpin Lora Yaqin.
Saya meyaksikan. Air mata haru Fattah Jasin merembes. Beliau seperti pengakuannya saat sambutan tersentuh hatinya. Terkesan dan kagum terhadap semangat dan kesetiaan para jamaah Shalawat Nariyah Geslim.
Usai dari kegiatan Geslim, Pak Fattah Jasin dan Kiai Fikri berseliturrahmi dengan KH Nurul Huda Adhim, Pengasuh PP AL hidayah arjasa, dikediaman beliau kami disuguhi hidangan makanan yang luar biasa.
Maknyussss.
Seolah pengasuh tahu benar bahwa kami rombongan lapar dan lelah. Terima kasih, Kiai Nung.
Sore itu, Pak Fattah terpaksa berpisah dengan Kiai Fikri. Pak Cawabup kita telah disiapkan tempat istirahat (base camp) di kediaman keluarga besar KH Nurul Huda Adhim.
Kamis hingga Minggu di Pulau Kangean, setiap hari, setidaknya ada 10-12 titik yang kami datangi. Pak Fattah dan Kiai Fikri terkadang berpisah membagi waktu dan tempat.
Sambutan dan antusiasme warga Pulau Kangean luar biasa. Tak terbayang ekspektasi warga Kangean terhadap sosok Fattah Jasin-Kiai Fikri.
Termasuk emak-emak yang tergabung di sejumlah kelompok pengajian muslimat.
Mereka kagum dengan sosok Pak Fattah. Kekaguman mereka diluapkan dengan berebut untuk berswa foto.
Sebagian emak-emak Muslimat takjub ke Kiai Fikri. Mereka di salah satu kelompok pengajian di Kalikatak, Arjasa minta air doa kepada Kiai Fikri.
4 hari di Pulau Kangean, melanjutkan pertemuan di sejumlah pulau di Sapeken.
2 hari menjelajah antar pulau. Jarak tempuh antar pulau 1 jam hingga 2 jam.
Saya menyaksikan, Pak Fattah Jasin orang tangguh. Jangankan mabuk. Beliau tidak merebahkan diri saat perahu kecil kami diterjang ombak. Bahkan, saya yang asli pulau jadi malu.
Bahkan ada teman rombongan yang kelakar, "Ini bukan pertemuan antar rumah. Tapi kunjungan antar pulau,".
Memang, selama 2 hari di Kepulauan Sapeken rute tempuh antar pukau-pulau kecil.
Dari Pulau Sapeken, bergeser ke Pagerungan Kecil. Lalu menuju ke Sapangkor, Saebus, Sepanjang dan Sadulang Kecil.
Bayangkan. Rute tempuh itu bukan sesaat di atas air. Gelombang laut terus membasahi baju Pak Fattah. Tapi, Pak Fattah hanya tersenyum dan berucap, "patenang,".
Ada yang tak saya duga. Sebelum menjalani jadwal harian. Saya menyaksikan Pak Fattah Shalat Dhuha.
Di tengah acara bersamaan dengan waktu Shalat Dhuhur. Pak Fattah juga tak lupa minta waktu untuk Shalat wajib.
Saya optimis. Jika kemesraan dan sambutan hangat warga Kepulauan Kangean dan Sapeken kita rajut hingga pemilihan.
Saya memprediksi, warga Kepulauan Sapeken dan Kangean akan memilih pasangan Fattah Jasin-Kiai Fikri minimal di angka 75% dari suara sah untuk Pilkada Sumenep.
*Suudin, lahir di Pulau Kangean. Kini menjadi Wakil Ketua DPC PKB Sumenep.
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.
Write your comment
Cancel Reply