Catatan: Hambali Rasidi
matamaduranews.com-Politik penuh imajinasi. Juga penuh teka-teki.
Bisa jadi, anda melihat warna hijau. Dalam politik, warna itu bisa berubah merah.
Pandangan mata telanjang masih belum bisa memberi jawaban dalam konstelasi politik.
Perlu piranti lain untuk memahaminya. Seperti olah informasi dan analisa kemungkinan yang akan terjadi.
Dalam konteks Pilkada Sumenep 2020. Bisa jadi (karena belum resmi) Fattah Jasin jadi Cabup PKB. Berkoalisi dengan si calon wakil bupati si fulan.
Lalu, bagaimana dengan kader potensi PKB yang lain, seperti KH Unais Ali Hisyam dan Nurfitriana Busyro?
Apakah Kiai Unais dan Bunda Fitri, berpuas diri sebagai Juru Kampanye Cabup Fattah Jasin?
Saya berimajinasi, Kiai Unais dan Bunda Fitri akan ikut dalam kontestasi Pilkada.
Entah sebagai Calon Bupati atau Cawabup dari independen atau partai non PKB.
Imajinasi saya berdasar berbagai informasi dan analisa.
Pertama, Kiai Unais ingin maju sebagai Cabup di Pilkada Sumenep 2020 bukan semata kehendaknya.
Ada ribuan loyalis Kiai Unais yang terus mendesak agar junjungannya nyalon Bupati Sumenep.
Opsi awal memang lewat kendaraan PKB. Jika kepastian rekom sudah digemborkan 99,9% bakal turun ke Fattah Jasin.
Maka opsi kedua adalah maju lewat independen atau menjadi Cawabup dari Cabup partai lain.
Opsi Cawabup masih sumir. Yang menguat opsi Cabup dari independen.
Karenanya, para loyalis Kiai Unais dalam waktu dekat akan mengambil sikap tegas soal kepastian rekom Cabup PKB.
Kedua, Bunda Fitri meski menjabat anggota DPRD Jatim dari PKB bukan harga final.
Artinya, jabatan DPRD Jatim bisa jadi ditinggal. Memilih maju sebagai Calon Bupati atau Calon Wakil Bupati dari partai non PKB.
Hipotesa ini berdasar potensi jaringan politik Kiai Busyro, sang suami Bunda Fitri.
Ibarat hidangan masakan, potensi suara itu sudah tersaji. Siap santap.
Potensi suara lewat jaringan politik Kiai Busyro tinggal pencet tombol. Tinggal diarahkan. Hendak dilarikan kemana suara itu.
Pertanyaan, apakah masakan siap saji itu rela dinikmati orang lain?
Tentu, potensi suara Kiai Busyro itu punya frekuensi.
Bagi yang mengerti linguistik politik, potensi suara Kiai Busyro seperti gelombang signal. Tergantung radio penangkap gelombang.
Jika Bunda Fitri benar jadi kontestan di Pilkada Sumenep. Apakah posisi Cabup atau Cawabup?
Lalu, jika Bunda Fitri posisi Cawabup, siapa Cabupya?
Sebaliknya, jika posisi Cabup, siapa Cawabupnya?
Hehe.....
Anda coba tebak.
Itung-itung belajar jadi peramal Pilkada.
Menurut simulasi ini.
Fattah Jasin, Cabup PKB
Kiai Unais, Cabup non PKB
Bunda Fitri, Cawabup non PKB
Siapa pun yang terpilih di Pilkada Sumenep 2020.
Pemenangnya bisa dari utusan PKB.
Pesona Satelit, 26 Januari 2020
Write your comment
Cancel Reply