Post Images
Catatan: Hambali Rasidi matamaduranews.com-ENTAH kenapa, satu Minggu terakhir, tensi politik di Sumenep mulai mendidih. Padahal, gelaran Pilkada Sumenep masih September 2020. Ada tenggang waktu sembilan bulan, lagi. Tapi, dinamika di masing-masing pendukung bakal calon yang akan ikut kontestasi Pilkada sudah hangat. Kalau tak disebut bergejolak dalam sekam. Terkhusus antar pendukung Bakal Calon Bupati (Bacabup) yang sudah mendaftar di PKB. Mereka saling mengajukan kelebihan si jagoannya. Terbaru, ada istilah adu nasab (keturunan). Pendukung Bacabup Fattah Jasin menyebar silsilah keturunan yang bergelar Raden Bagus (RB), lebih awal. Lalu, para pendukung setia Bacabup Kiai Unais membeber silsilah Kiai Unais hingga ke Rasulullah Saw. Namun, Kiai Unais mengklarifikasi soal silsilah yang tersambung hingga ke Rasulullah Saw. Menurut Kiai Unais, silsilah itu hanya untuk konsumsi internal perguruan tarekat agar tersambung sanad keilmuan yang diajarkan dan diamalkan bagi pejalan (salik). Kiai Unais tak terpikir silsilah itu akan dibawah ke ranah politik praktis oleh para loyalisnya. Dinamika Kiai Unais dan Fattah Jasin ternyata tak berhenti soal adu nasab. Para pendukung saling mencari celah agar jagoannya berebut dapat tiket mendaftar ke KPU. Terbaru, signal gerakan penolakan dari sejumlah loyalis Kiai Unais atas kehadiran Fattah Jasin di PKB. Para loyalis itu sudah massif bergerak di medsos dan di akar bawah untuk membuat pernyataan resmi agar diketahui DPP PKB. Kalau pendukung Fattah Jasin sudah konsern pada pemenangan. Tak lagi berpikir soal rekom yang akan menunjuk jagoannya. Bacabup Fattah Jasin suatu waktu pernah membuat statemen ke wartawan bahwa rekom DPP PKB bakal jatuh pada dirinya. Jika diprosentase, rekom itu 1 % yang jatuh ke Bacabup lain. 99% jatuh pada Fattah Jasin. Wajar jika awal Januari 2020 sudah bertebaran kalender Fattah Jasin seantero Sumenep. Isi kalender itu jelas: Sumenep Barokah Ngatase Sareng Ulama. Dr Ir H RB Fattah Jasin, MSi, Calon Bupati Sumenep 2020-2024. Program tambahan tiap desa Rp 300 juta tiap tahun Ritme Bansos dan kegiatan bersama massa juga sudah lebih intensif. Para relawan Gus Acing-istilah pendukung Bacabup Fattah Jasin-sudah kompak berseragam kaos bertulis Gus Acing. Mereka setia mendampingi kemana Bacabup Fattah Jasin melakukan konsolidasi politik yang dibungkus bakti sosial dan kegiatan santai. Bagaimana dengan Bacabup PKB yang lain. Seperti, Ra Mamak, Donny M Siradj dan Nurfitriana Busyro? Para pendukung Ra Mamak bergerak melalui kelompoknya. Walau tak begitu tampak. Sedangkan Bacabup Donny M Siradj, si suami Cut Mala si pemeran Film Ketika Cinta Bertasbih juga bergerilya senyap. Termasuk memasang banner besar di sejumlah titik. Lalu bagaimana reaksi Bacabup Nurfitriana Busyro? Istri Bupati Sumenep KH A. Busyro Karim ini nyaris tidak ada action. Hanya para pendukung sudah mengultimatum. Mereka mengaku loyalis Kiai Busyro. Bukan dari loyalis Nurfitriana. Begini isinya: Kami masih menunggu PKB. Kenapa? Karena sebagian besar tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda masih diam menunggu. Menunggu instruksi Petunjuk Kiai Busyro. Kalau disingkat PKB. Maaf bukan PKB partai. Pesona Satelit, 14 Januari 2020
Pilkada Sumenep 2020 Pilkada Sumenep Pilkada Sumenep Petunjuk Kiai Busyro (PKB) Pilkada Sumenep

Share :

admin
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.

Write your comment

Cancel Reply
author
admin
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.

Blog Unggulan

Surat Kabar

Daftar dan dapatkan blog dan artikel terbaru di kotak masuk Anda setiap minggu

Blog Terbaru