Post Images
matamaduranews.com-SURABAYA-Jejak pelaku pembunuhan pria asal Omben, Sampang di Sukomanunggal Surabaya mulai ada titik terang. RS, 30, istri siri korban saat dimintai keterangan oleh polisi menyebut, DM-suaminya sering diancam oleh keluarga mantan suaminya sejak tahun 2020 lalu. RS mendengar langsung keluhan suaminya. Lalu, si korban juga bercerita ke pamannya soal ancaman dari keluarga mantan suami istrinya. "Korban juga cerita ke pamannya kalau diancam oleh seseorang beberapa bulan terkahir," cerita RS kepada Kanit Reskrim Polsek Sukomanunggal, Iptu Hadi Ismanto, seperti dikutip tribun. Polisi menduga, motif pembacokan yang menewaskan DM ditengarai soal dendam lama dan asmara "Kemungkinan dendam lama. Saat ini masih kami dalami," tandasnya. Cerita Ghofur, tetangga kost korban-lebih detail. Seperti dikutip memorandum.co.id, Ghofur mendapat cerita dari istrinya jika dugaan permasalahan pembunuhan itu dilatarbelakagi cemburu mantan suami RS, istri siri korban (DM,red). RS punya dua anak hasil perkawinan dengan mantan suaminya. BACA JUGA: Diduga Motif Asmara, Berikut Kronologi Pembunuhan Warga Sampang di Sukomanunggal RS bekerja di Malaysia selama empat tahun. Setelah bekerja di Malaysia, RS kembali ke Surabaya dan minta bercerai dengan mantan suaminya. Kemudian menikah siri dengan korban-DM yang berstatus duda anak dua. Dalam pernikahan siri itu, RS dikaruniai satu anak yang masih berumur lima bulan dan tinggal bersama di rumah kos di Jalan Simojawar Baru V-A milik Suradji. “Diduga mantan suaminya merasa sakit hati dengan RS karena sepulang dari Malaysia minta cerai. Kemudian menuding mantan istrinya itu sebelumnya ada main dengan korban,” beber Ghofur, warga Jalan Simojawar Baru V-A ini. “Barangkali mantan suaminya melampiaskan sakit hatinya dengan membantai korban,” tambahnya. Berdasar cerita warga setempat. Ghofur menyebut, DM dibunuh oleh empat pelaku. Diduga salah satunya mantan suaminya. “Sebelum berangkat ke pasar, saya melihat empat orang diduga pelaku naik dua motor mondar-mandir di sekitar lokasi kejadian. Setelah itu saya tidak tahu lagi,” cerita Ghofur. Informasi dari warga, kata Ghofur-setelah membantai korban, dua pelaku naik motor kembali ke TKP untuk memastikan korban sudah meninggal dunia. Sementara itu, Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Oki Ahadian mengatakan, untuk kasus penganiayaan ini pihaknya akan melakukan Lidik dan meminta keterangan saksi-saksi di TKP serta juga mencari barang bukti. Untuk mengecek berbagai informasi itu, anggota Reskrim Polsek Sukomanunggal mengecek rekaman circuit closed televison (CCTV) di sekitar lokasi. Hasil olah TKP petugas inafis sementara, dilihat kasat mata memang ada sabetan benda tajam. “Pelakunya berapa orang masih belum diketahui, mudah-mudahan cepat tertangkap,” kata Oki. Seperti diketahui, DM,34, asal Omben, Sampang, Madura ditemukan tewas bersimbah darah di Jalan Simojawar, Sukomanunggal, Kota Surabaya, Rabu Siang (10/3/2021). DM tewas bersimbah darah dengan luka bacok di sejumlah tubuhnya. DM tergeletak di depan kios warung kopi di Jalan Simojawar. Husen, warga sekitar mengaku, melihat korban sudah tergeletak dengan usus terburai. Perutnya robek. Ususnya keluar. "Kakinya ditebas, jari tangannya putus," kata Husen. Kejadian tersebut diketahui warga sekitar pukul 12.00 WIB selepas adzan dhuhur. Di lokasi kejadian sedang sepi, hingga tidak ada saksi mata yang tahu awal mula kejadian itu. Setelah mendapat informasi, polisi langsung mendatangi lokasi kejadian dan lakukan olah tempat kejadian perkara. (hamdi)
Sampang Sampang Sampang Surabaya Polrestabes Surabaya Pelaku Pembunuhan Surabaya Sampang Sukomanunggal Polsek Sukomanunggal

Share :

admin
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.

Write your comment

Cancel Reply
author
admin
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.

Blog Unggulan

Surat Kabar

Daftar dan dapatkan blog dan artikel terbaru di kotak masuk Anda setiap minggu

Blog Terbaru