Blog Details Page

Post Images
matamaduranews.com-BANGKALAN-Polisi Bangkalan masih menyelidiki kasus dugaan pencabulan terhadap gadis lulusan SD berinisial Mawar di kawasan Tanjung Bumi, Bangkalan, Madura. Dari penyelidikan itu, polisi telah memeriksa 4 orang saksi untuk mengusut kasus pencabulan dalam melengkapi berkas kasus itu. "Sampai dengan hari ini (kamis,red) sudah ada empat saksi yang diambil keterangannya," terang Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Agus Soebarnapraja kepada Mata Madura, Kamis (3/9/2020). Seperti diketahui kasus yang menimpa Mawar teregister di Mapolres Bangkalan, dengan nomor laporan: LP-B/163/VIII/2020/RES.1.24/2020 Reskrim/SPKT/POLRESBANGKALAN. Dalam surat tanda penerimaan Nomor STP/406/VIII/Res.1.4/2020, ada 4 barang bukti yang diserahkan kepada penyidik Polres Bangkalan. 4 barang bukti itu, berupa satu potong kaos lengan pendek warna merah muda, satu potong BH warna merah, satu potong rok warna coklat dan satu potong CDkorban. Selain itu, ada dua surat berkas yang diserahkan pada kepolisian, yaitu ijasah SD korban dan akte kelahiran. Menanggapi maraknya kasus pelecehan seksual di Kota Dzikir dan shalawat, Nasirudin Aktivis Pencari Keadialan mengkritisi maraknya kasus pelecehan seksual di Kota Dzikir dan Shalawat itu. Menurut Nasir, beberapa jenis pelecehan seksual masih dianggap hal yang wajar bagi masyarakat. Bahkan, sebagian orang justru menyalahkan korban. "Selain itu, hukum yang dimiliki oleh Indonesia juga masih belum sepenuhnya berperspektif pada korban sehingga belum bisa melindungi korban sepenuhnya, malah sering kali merugikan korban," ujarnya. Dirinya meminta agar para korban dan keluarga kekerasan seksual ini tidak perlu takut untuk buka suara. Mengingat hal tersebut memang penting demi membawa keadilan kepada korban. "Ini hal yang sangat positif. Para korban jangan takut untuk bersuara kasus kekerasan seksual," Memang tak bisa dipungkiri bahwa masih ada stigma negatif terhadap korban kekerasan seksual di masyarakat. "Tapi menurut saya, justru di sinilah kita bisa mulai membuka mata masyarakat untuk mendukung korban, dan menghindari victim blaming," ujar Nasir pada Mata Madura. Dirinya berharap semua stakeholder di Bangkalan untuk berperan aktif dalam memberikan sosialisasi menyadarkan masyarakat untuk meminimalisir kekerasan seksual bila perlu mentiadakan terjadinya perbuatan asusila. Syaiful, Mata Madura
Bangkalan BANGKALAN Gadis Lulusan SD di Bangkalan 4 Saksi Diperiksa Polisi Bangkalan Kasus Pencabulan Anak di Bawah Umur Bangkalan
admin
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.

Write your comment

Cancel Reply
author
admin
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.

Featured Blogs

Newsletter

Sign up and receive recent blog and article in your inbox every week.

Recent Blogs

Most Commented Blogs