matamaduranews.com-BANGKALAN-Warga Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur mengeluhkan tarif listrik mencekik yang terjadi akhir-akhir ini, padahal lampu justru sering padam.
Warga mengeluhkan tagihan listrik karena tak sesuai dengan KWH yang di pasang di rumahnya. Terlebih, kenaikan tagihan juga terjadi secara tiba-tiba.
Hal ini seperti diceritakan RHM, warga yang tinggal di perumahan Bangkalan. Ia merasa tagihal listrik di rumahnya mencekik, padahal layanan tidak maksimal.
Akhirnya, RHM mendatangi Kantor PLN Bangkalan untuk meminta kejelasan tagihan listrik miliknya. Sebab, Â setiap pembayaran selalu melebihi batas kewajaran penggunaannya.
"Saya harus bayar 500 ribu perbulannya. Padahal setelah dicek seharusnya tak sampai segitu, hanya kisaran puluhan ribu saja," tuturnya, Selasa (25/02/2020).
Atas kejadian ini, RHM merasa dirugikan dengan pembayaran yang melebihi batas wajar tersebut. Sehingga, ia meminta PLN mengembalikan uang yang telah dibayarkan.
"Pihak PLN hanya mau mengganti meteran yang rusak saja. Saya tidak mau, uang yang saya bayarkan itu harus dikembalikan, karena sudah tak wajar," tegas RHM.
Sementara itu, Pangky Yonkyanata selaku manajer PLN Bangkalan mengatakan, petugas tidak bisa memeriksa meteran milik RHM karena berada di dalam rumah. Sehingga, pihaknya menerapkan metode rata-rata.
"Biasanya setiap bulan pasti ada petugas kita yang memeriksa. Namun karena kondisi rumah sedang kosong, jadi kebingungan. Makanya menggunakan metode rata-rata," dalih Pangky.
Untuk kerugian yang disebutkan RHM, ia menyebut hanya perkiraan saja. Sehingga, PLN akan menghitung kembali berapa nominal dan penggunaan listrik milik RHM.
"Itu pelanggan yang mengestimasi, nanti kami akan cek dan mengukur dulu penggunaanya. Saya akan intruksikan petugas kami untuk langsung ke sana," pungkas Pangky.
Syaiful, Mata Bangkalan
Write your comment
Cancel Reply