matamaduranews.com-SUMENEP-Memasuki tahun 2020, Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi bicara tentang kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Hal ini khususnya bagi ASN yang mengurusi beberapa program penting dan unggulan, di mana banyak kebijakan dan pola pengelolaan programnya masih dianggap kaku dan kurang tertata, sehingga kurang efektif.
Salah satu yang menjadi perhatian Wabup Fauzi adalah sistem pemberitaan dalam kerjasama publikasi program Visit Sumenep sebagai corong promosi menarik kunjungan wisata para pelancong ke Kota Keris.
Menurutnya, pola pemberitaan dalam kerjasama publikasi dengan media yang digawangi Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sumenep sudah ada inovasi dari tahun sebelumnya.
Perubahan tersebut yaitu pada penerapan berita pra dan pasca acara setiap pelaksanaan agenda Visit Sumenep 2019, yang pada program Visit Sumenep 2018 belum diberlakukan.
Namun, Wabup Fauzi menegaskan pola itu masih belum efektif, mengingat ia melihat harusnya bisa dilakukan lebih dari yang sudah berjalan selama ini.
"Itu jelas inovasi. Tapi inovasi itu ya harus kreatif," kata Wabup Fauzi, di ruang kerjanya, Selasa (21/01/2020) kemarin.
Kreatif dimaksud Wabup memang agak spesifik. Ia menggarisbawahi bahwa inovasi bukan sekadar perubahan atau menghadirkan sesuatu yang baru. Melainkan juga dengan efek perubahannya yang efektif dan efisien.
"Model pemberitaan pra pasca itu memang sudah bagus. Itu inovasi. Tapi kan selama ini gak efektif, karena berita pra itu mulai tayang seminggu bahkan beberapa hari atau sehari sebelum acara," tuturnya.
Belum lagi, sambung Wabup Fauzi, materi pemberitaan juga sama. Artinya, semua media cenderung hanya menginformasikan waktu, lokasi, dan konsep acara semata, atau hal lain yang sekadar informasi.
"Pertama, biasanya saya perhatikan itu selain tak jauh-jauh hari dari waktu event, materi yang ditayangkan itu-itu saja. Tidak ada yang bikin war, booming," jelas Politisi PDI-P Sumenep tersebut.
Padahal, Wabup Fauzi melihat banyaknya media yang digandeng bisa dimanfaatkan lebih dari itu. Baik dengan pengaturan jadwal pemberitaan maupun dengan materi yang harus ditayangkan oleh media tertentu.
Karena dalam hal ini, ia percaya media bisa melakukan apa saja dari sisi pemberitaan. Namun, tergantung bagaimana yang mengatur pola publikasi di dinas terkait.
"Ini kan banyak media yang kerjasama. Misalnya minggu ketiga bulan Februari 2020 ini ada event, ya satu bulan, maksimal setengah bulan sebelumnya, mulai sekarang ini sudah harus mulai ada pemberitaan terkait event nanti," terang suami Nia Kurnia itu.
Namun, tentu saja tak semua media yang kebagian memberitakan event tersebut menerbitkan beritanya begitu saja seperti yang berjalan, setelah mendapat info jadwal pelaksanaan dan penyelenggara acara.
Artinya, pemberitaan harus diatur secara bergiliran selama sebulan atau setengah bulan sebelum hari H, juga dengan materi yang dieksplor sedemikian rupa supaya booming ke segala penjuru.
"Waktu tayangnya di media harus diatur biar berita event itu terus booming dan gak bersamaan. Materinya juga, bisa menulis dari berbagai angel, yang penting berkaitan dengam event itu. Medianya jangan dibatasi mau nulis sisi mana," jelas Wabup Fauzi.
Apa yang disampaikan orang nomor dua di Sumenep itu bukan asal. Selain memang sudah dipikirkannya selama ini, kebetulan sejalan dengan laporan hasil studi pariwisata Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Sumenep yang dikaji bersama.
"Apa yang disampaikan teman-teman PWRI ini memang sudah saya pikirkan selama ini. Biar nanti menjadi evaluasi untuk dinas terkait," ungkap Wabup Fauzi.
Kemarin, Selasa (21/01/2020) siang, Wabup Fauzi memang menerima rombongan DPC PWRI Sumenep di ruang kerjanya.
Selain silaturahim dan menyampaikan 4 Kunci Pengelolaan dan Pengembangan Pariwisata hasil studi dari bulan lalu, rombongan wartawan yang tergabung di PWRI Sumenep itu bermaksud sharing berbagai hal dengan Wabup Fauzi.
"Kita juga bermaksud sharing dengan Pak Wabup terkait apa saja yang bisa dilakukan melalui peran para pekerja media ini guna ikut andil dalam pembangunan Sumenep yang lebih ke depan," kata Helman JR, Ketua DPC PWRI Sumenep.
"Kebetulan di dalam forum muncul pembahasan soal bagaimana mengefektifkan promosi program Visit Sumenep melalui media yang kerjasama," imbuh Helman.
Rafiqi, Mata Madura
Write your comment
Cancel Reply