matamaduranews.com-SUMENEP-Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) atau yang lebih dikenal dengan Virus Corona berdampak terhadap banyak hal. Salah satu di antaranya ketersediaan Sembilan Kebutuhan Pokok (Sembako).
Guna memastikan stok sembako bagi masyarakat dalam posisi aman, Pemerintah Kabupaten Sumenep melakukan operasi pasar. Operasi tersebut sebagai langkah konkret pemerintah mengantisipasi kemungkinan ketersediaan sembako tidak akan memenuhi kebutuhan warga selama wabah Corona.
Operasi pasar kali ini dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Sumenep, Edy Rasiyadi bersama Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumenep, Agus Dwi Saputra, juga Kepala Bagian Perekonomian Setkab Sumenep, Ach. Laili Maulidy.
Untuk hari ini, Selasa (31/03/2020), Sekda Edy bersama rombongan memantau langsung sejumlah distributor sembako yang berada di Pasar Anom Sumenep. Salah satu di antaranya distributor Wijaya dan distributor Akor 2.
Dari hasil pantauannya, suami Chosnul Chatimah memastikan kebutuhan bahan pokok masih dalam posisi aman, terutama dalam masa waktu tiga bulan ke depan. Karenanya, masyarakat diharapkan tidak perlu panik ataupun khawatir akan ketersediaan kebutuhan bahan pokok selama pandemi Corona.
Selain stok sembako, Edy juga menyampaikan, harga bahan kebutuhan pokok masih normal, tidak ada kenaikan harga yang tidak wajar selama wabah Covid-19. Makanya, masyarakat diimbau tidak belanja berlebihan atau dengan kata lain menimbun barang.
“Ketersediaan bahan kebutuhan pokok untuk masyarakat dipastikan dalam keadaan cukup hingga tiga bulan ke depan,†ujar Sekda Edy ketika memantau Pasar Anom.
Dari sembilan macam kebutuhan pokok, ia menyebut hanya stok gula pasir yang dinilai kurang. Namun, itu hanya disebabkan jadwal pengiriman belaka, karena perusahaan gula pasir yang berproduksi hanya satu yaitu di Kabupaten Lamongan.
“Saya sudah meminta pihak terkait untuk melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur agar memenuhi kekurangan gula pasir, sehingga bisa teratasi secepatnya,†papar Edy.
Sementara Kepala Disperindag Sumenep, Agus Dwi Saputra menegaskan, koordinasi terus dilakukan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Harapannya, kebutuhan sembako, termasuk gula pasir yang saat ini stoknya berkurang, tetap dalam posisi normal.
“Kurangnya persediaan gula pasir itu hanya terkendala distribusi dari pabrik saja yang tersendat. Dan masalah ini bukan hanya di Kabupaten Sumenep, namun secara Nasional,†ujar pria yang pernah mejabat Camat Lenteng ini.
Rusydiyono, Mata Madura
Write your comment
Cancel Reply