matamaduranews.com-SUMENEP-Muhaimin (68), warga Dusun Lambang Daja, Desa Kalikatak, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur dibacok seseorang saat tidur siang di depan teras rumahnya. Kasubbag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti S menjelaskan, peristiwa ini terjadi pada Ahad (19/01/2020) sekira pukul 12.30 WIB saat korban tidur sendirian. Waktu itu, tiba-tiba datang terlapor inisial SA (35) mengendarai sepeda Motor Yamaha Jupiter warna hitam tanpa pelat nomor dengan membawa sebilah pedang. "Terlapor turun dari kendaraan berjalan kaki ke arah korban dan langsung membacok  bagian kepala korban sebanyak satu kali," kata AKP Widiarti, Ahad (19/01/2020) malam. Akibat bacokan itu, korban terbangun dari tidur dan melihat terlapor melarikan diri sambil membawa sebilah pedang yang bagian ujungnya patah, sedang patahannya tertinggal di TKP. Tak lama kemudian, terlapor berhasil ditangkap di Dusun Bujudan, Desa Kalinganyar, Kecamatan Arjasa dan selanjutnya dibawa untuk diamankan di  Kantor Polsek Kangean. "Korban mengalami luka robek kepala bagian kanan tepatnya di atas telinga kanan, panjang 8 cm, kedalaman sampai tulang, dan luka robek pada pipi kanan tepatnya lurus di depan telinga kanan panjang 3 cm, kedalaman sampai otot," jelas AKP Widiarti. Sejauh ini, motif penganiayaan hingga berakibat luka bacok tersebut diduga karena terlapor mengalami depresi. Korban dan terlapor juga diketahui merupakan tetangga. Adapun barang bukti yang diamankan petugas, yaitu berupa sepeda motor Yamaha Jupiter warna hitam tanpa pelat nomor, dan sebilah pedang panjang 70 cm, lebar 3,5 cm dalam kondisi patah dan berserta sarungnya. "Patahan pedang di TKP dan pakaian tersangka berupa kaos lengan pendek warna biru dan sarung warna coklat juga turut diamankan," ujar AKP Widiarti. Akibat perbuatannya, terlapor diancam dengan pasal perkara penganiayaan yang mengakibatkan luka, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 351 ayat (2) KUHP. Sementara korban dilarikan ke Puskemas terdekat guna mendapatkan perawatan segera atas lukanya yang cukup serius. Rafiqi, Mata Madura