matamaduranews.com-SUMENEP-Bunga-sebut begitu namanya. Terisak-isak sepulang sekolah. Sang ibu kaget. Melihat putrinya memendam tangis.
Setelah reda. Bunga baru cerita kalau dirinya baru dicabuli oleh salah satu gurunya.
Kepada sang ibu. Bunga mengaku dicium oleh si oknum guru. Tangan si guru juga menggerayangi payudara Bunga.
Mendengar cerita anak perempuannya. Si ibu bergegas mendatangi SMA swasta di Kecamatan Batuputih, Sumenep, tempat Bunga bersekolah.
Si ibu bertanya kepada si oknum guru yang dinilai melakukan pelecehan seksual kepada siswinya, Bunga.
Oknum guru itu, sebut inisial M tak mengakui apa yang dituduhkan Bunga.
Karuan saja, si ibu Bunga mendatangi Mapolres Sumenep.
Bersama Bunga, ibundanya melaporkan kasus dugaan pelecehan tersebut pada Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Sumenep.
Laporan Bunda diterima dengan bukti LP-B/67/III/RES.1.8./2021/RESKRIM/SPKT Polres Sumenep, tertanggal 15 Maret 2021.
Keterangan dalam laporan itu, Bunga mengaku dilecehkan di ruang koperasi sekolah pada hari Rabu (10/3/2021), sekitar pukul 10.00 WIB.
Kasubbag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti Sutioningtyas membenarkan laporan tersebut.
Katanya, laporan itu masih dalam proses gelar perkara.
"Akan masuk pada tahap gelar perkara," katanya dihubungi Mata Madura.
Informasi yang dihimpun Mata Madura menyebut, awal mula dugaan pelecehan seksual terhadap Bunga ketika si guru M memanggil Bunga ke ruang koperasi sekolah.
Si guru menegur Bunga sambil menunjukkan sebuah video tiktok yang dibuat Bunga.
Si guru mengancam tidak akan diluluskan dan videonya akan disebar jika tidak mau mengikuti kemauan oknum si guru.
Di tengah melontarkan ancaman itu, si guru langsung melakukan pelecehan seksual dengan mencium dan menggerayangi payudara Bunga.
Bahri, Mata Madura
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.
Write your comment
Cancel Reply