matamaduranews.com-SUMENEP-Kerja ekstra dibutuhkan untuk menyikapi peredaran Narkoba di wilayah kepulauan Sumenep. Selain karena faktor geografis, peredaran barang haram di daerah ini sudah dinilai sangat memprihatinkan.
Status memprihatinkan ini tentu saja tidak serta merta. Namun, berdasarkan data 2020 tentang peredaran Narkoba yang diungkap pihak kepolisian.
Lantas seperti apa langkah Kapolres Sumenep, AKBP Darman dalam menyikapi persoalan tersebut. Tentunya sebagai nakooda baru, kinerjanya diharap lebih jitu.
Sebagai Kapolres Sumenep yang baru, AKBP Darman, mengakui jika peredaran Narkoba di wilayah kepulauan Sumenep cukup mencemaskan.
Pasalnya, dari 106 tersangka kasus Narkoba di Sumenep yang diungkap tahun 2020, 45 persen di antaranya merupakan tersangka dari kasus yang terjadi di wilayah kepulauan.
"Mereka rata-rata adalah kurir dan pengedar," sebut Kapolres Darman waktu mengikuti Safari Kepulauan Bupati dan Wakil Bupati Sumenep pekan lalu.
Ia juga menyebutkan, kasus tertinggi peredaran Narkoba di daerah kepulauan itu adalah di Pulau Kangean. Di mana pulau ini terdiri dari dua kecamatan, yakni Kecamatan Arjasa dan Kecamatan Kangayan.
Terbukti, dari beberapa bulan terakhir, 5 kasus peredaran Narkoba merupakan kasus yang diungkap Polsek di pulau ini.
Untuk mengatasi kasus tersebut, Kapolres Darman sudah melakukan sebuah terobosan. Salah satunya dengan membentuk Kampung Tangguh Narkoba.
"Saya membuat terobosan Kampung Tangguh Narkoba. Saya melibatkan seluruh unsur masyarakat. Dalam kampung tangguh ini seluruh masyarakat terlibat langsung dalam pencegahan,†ujarnya.
Selain itu, untuk memotivasi kerja pihak kepolisian, khususnya di daerah kepulauan, Kapolres Darman berjanji akan memberi reward kepada anggotanya yang banyak mengungkap kasus peredaran Narkoba.
"Yang paling banyak mengungkap akan dapat hadiah Rp 10 juta,†janji Darman.
Rafiqi, Mata Madura
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.
Write your comment
Cancel Reply