matamaduranews.com-SUMENEP-Entah berapa bulan sudah berlalu. Berkas penanganan dugaan kasus korupsi Gedung Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep masih belum rampung. Polres Sumenep sempat membuat status tersangka dalam dugaan kasus korupsi pembangunan Gedung Dinkes Sumenep, yang berinisial (I) dan (A), pada selasa (29/10/2019). Juru Bicara Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep Novan Bernadi mengakui, berkas dugaan korupsi pembangunan Gedung Dinkes Sumenep pernah dilimpahkan ke kejaksaan. Namun, kejaksaan menilai ada beberapa berkas tidak lengkap. Sehingga dikembalikan untuk dilengkapi alias P19. ”Sudah dikembalikan sekitar bulan Januari lalu. Tapi, sampai sekarang belum ada pelimpahan kembali dari polres,” jelas Kasi Intel Kejari Sumenep itu, kepada wartawan, Selasa (9/6/2020). Kasubbaghumas Polres Sumenep AKP Widiarti membenarkan jika berkas perkara Gedung Dinkes Sumenep itu, dikembalikan dari kejaksaan. AKP Widi mengaku, penyidik masih melengkapi berkas perkara sebagaimana yang dibutuhkan kejaksaan.”Masih butuh ketelitian untuk melengkapi berkas karena berkasnya tidak sedikit,” ucapnya. Keterlambatan ini juga dikarenakan penyidik harus memeriksa sejumlah saksi lagi. ”Setelah ada P19, semua diteliti lagi. Sampai sekarang masih proses untuk melengkapi,” singkatnya. Nasib perkara belum tuntas, tembok benangan di atas jendela Gedung Dinkes ambruk pada hari Rabu (20/5/2020). Terlihat juga susunan batu bata ikut ambruk di samping konsol beton yang menujulur tinggi. Sehingga bikin pegawai dan pengunjung Dinkes berhamburan saat itu. Kualitas konstruksi Gedung Dinkes berlantai dua itu terlihat sangat memprihatinkan. Sejumlah bagian pojok bangunan retak-retak. Plesteran dinding juga banyak yang mengelupas. Terlihat seperti tempelan tanah kuning. Pembangunan Gedung Dinkes Sumenep ini menghabiskan anggaran Rp 4,5 miliar lewat APBD Sumenep 2014. Ibad, Mata Madura