matamaduranews.com-SUMENEP-Seorang pedagang kelontong asal Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Madura dilaporkan menjadi korban pembunuhan di Kota Depok, Jawa Barat pada Rabu (1/04/2020) dini hari kemarin.
Peristiwa ini terjadi saat korban yang diketahui berinisial F (35) tengah menjaga toko kelontongnya di Jalan Putri Tunggal, Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok.
Informasi yang dihimpun Mata Madura, korban diketahui berasal dari Desa Romben Barat, Kecamatan Dungkek. F menjaga toko kelontongnya di Depok bersama sang istri dan anaknya.
Melansir NusaDaily, Kapolsek Cimanggis, Kompol Efendi mengungkapkan, korban pertama kali ditemukan bersimbah darah oleh istrinya.
Masih dari sumber yang sama, saat ini Polsek Cimanggis bersama Polres Metro Depok masih mengembangkan kasus ini dan mengejar pelaku pembunuhan F.
Kabar meninggalnya F sebagai korban pembunuhan juga diketahui Mata Madura dari sebuah status facebook yang diunggah akun Erwin Mitra Sumenep pada pukul 10.26, Rabu (1/04/2020) kemarin.
Dalam statusnya, pemilik akun yang merupakan teman korban menyinggung tentang status facebook F sebelum kejadian, yang menyatakan tidak mau pulang ke Madura lantaran wabah Covid-19.
"Status di FB mu sempat bilang ngak mau pulang ke Madura akibat adanya virus... Status terakhir menyempatkan diri bersam anakmu.......
Kini engkau pergi untuk selamanya..... Kawan,semoga yg membunuh mu dapat ganjaran yg stimpal.......," tulis Erwin Mitra Sumenep.
Tak sekadar tulisan, pemilik akun juga menyertakan foto-foto F yang diduga diambil dari akun facebook korban.
Ada foto sendiri di tokonya, foto bersama sang anak, juga foto lengkap bersama anak dan istrinya di bawah rindang pohon Cemara.
Sementara itu, kabar meninggalnya F sebagai korban pembunuhan menjadi duka mendalam bagi warga Sumenep dan para anggota Persatuan Pedagang Kelontong Sumenep Indonesia (PPKSI).
Ketua PPKSI, Wiyanto sangat menyayangkan peristiwa yang dialami F, sehingga pihaknya meminta Pemerintah Kabupaten Sumenep lebih memperhatikan nasib para pedagang kelontong di luar daerah.
“Supaya Pemerintah Sumenep ini betul-betul mem-backup pedagang kelontong Sumenep,†ujar Wiyanto dikutip dari NusaDaily, Rabu (1/04/2020).
Tak hanya kepada Pemerintah Daerah, Wiyanto juga meminta DPRD Sumenep agar turut menindaklanjuti kasus yang menimpa warganya.
Menurut dia, peristiwa yang menimpa F harus menjadi perhatian, karena tindak kriminal yang melibatkan warga Sumenep tidak hanya sekali ini terjadi.
Rafiqi, Mata Madura
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.
Write your comment
Cancel Reply