PDAM Sumenep mulai berbenah. Sejak Febmi Noerdiansyah menjabat direktur awal 2021 lalu.
matamaduranews.com-Febmi Noerdiansyah diambil sumpah sebagai Direktur Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Sumenep, 9 Februari 2021. Sejak itu Febmi langsung berpikir bagaimana PDAM sebagai BUMD bisa memberi pendapatan ke pemkab dalam bentuk PAD. Juga bisa melayani pelanggan secara memuaskan.
Keinginan Febmi ternyata tak semudah membalikkan tangan. Waktu Febmi menjabat direktur. Kondisi keuangan PDAM Sumenep terseok-seok. Tunggakan pelanggan bertumpuk. Ditambah sejumlah sarana yang ada juga perlu peremajaan.
Bagi Febmi kondisi itu bukan menjadi halangan. Pengalaman sebagai karyawan PDAM Sumenep sejak 2011 dijadikan bekal bagi Febmi. Kondisi PDAM diubah sebagai tantangan untuk mewujudkan apa yang dimandatkan pemilik saham mayoritas.
Langkah awal yang dilakukan Febmi adalah evaluasi kinerja seluruh karyawan PDAM. Kemudian melakukan efisiensi operasional perusahaan.
Febmi bercerita: awal menjabat direktur. Banyak karyawan datang ke kantor. Isi absen tapi tidak jelas mau kerja apa. Sedangkan gaji bulanan lancar.
Langkah yang dilakukan Febmi adalah rotasi kerja karyawan. Seperti, karyawan yang ke kantor hanya diam. Sejak itu diberi tugas menemui pelanggan yang nunggak. PDAM jemput melayani pelanggan.
Untuk pengaduan pelanggan. PDAM Sumenep juga menyediakan tempat pengaduan pelanggan untuk memudahkan penyelesaiannya.
Khusus efisiensi operasional perusahaan. Yang menjadi titik tekan Febmi adalah menyeimbangkan pendapatan dan pengeluaran untuk meningkatkan laba perusahaan.
"Nilai investasi kecil seperti tidak ada hasil, kami langsung pangkas dan uang perusahaan kami geser untuk usaha yang lebih menguntungkan bagi perusahaan. Atau kami simpan dulu di kas," tutur Febmi.
Setahun Berlalu
Setahun berlalu. Kerja keras Febmi memperbaiki kinerja perusahaan mulai ada tanda-tanda sukses. Puncaknya awal 2023. PDAM mendapat persetujuan dari DPRD Sumenep untuk menerima penyertaan modal dari Pemkab Sumenep.
Febmi bersyukur adanya penyertaan modal dari Pemkab Sumenep itu setelah melalui jalan berliku. Sebab, kata Febmi-salah satu syarat pengajuan pernyataan modal itu perusahaaan harus menyiapkan laporan keuangan.
"Apabila keuangan perusahaan tidak sehat, tak mungkin dapat penyertaan modal," cerita Febmi.
Setelah melihat laporan keuangan PDAM dinilai sehat. DPRD Sumenep baru menyetujui Pemkab Sumenep memberikan penyertaan modal ke PDAM Sumenep sebesar Rp 5,2 miliar di tahun 2023.
Penyertaan modal itu dibelanjakan PDAM untuk perluasan jaringan guna menambah pelanggan baru. Sisanya memperbaiki berbagai fasilitas untuk menunjang kelancaran operasional PDAM Sumenep.
Jaringan pipa baru yang kini dipasang PDAM terdiri dari pipa dua sepanjang 13 Km dan pipa menengah sepanjang 7 Km. Dengan jangkauan 1.042 pelanggan.
Pelanggan lama PDAM Sumenep sekitar 15 ribu pelanggan. Adanya perluasan jaringan bisa menambah pelanggan baru.
“Pelanggan kami kan masih sekitar 15 ribuan, maka harapannya nanti bakal bertambah. Sehingga menambah pendapatan ke perusahaan dan akhirnya banyak setor ke PAD,†imbuhnya.
Keberuntungan lain adanya penyertaan Rp 5,2 M dari Pemkab Sumenep itu, lanjut Febmi-sebagai bentuk talangan APBD. Dana yang dikeluarkan PDAM bakal diganti oleh kementerian melalui hibah air minum program sambungan pelanggan baru yang diluncurkan pemerintah pusat pada tahun 2023.
"Kalau program ini kami dinilai sukses. Tahun depan PDAM Sumenep akan dapat kucuran hibah lagi dari pemerintah pusat," kata Febmi menambahkan.
Febmi mengaku baru bernafas lega setelah dua tahun berlalu menjabat direktur PDAM.
"Perusahaan sehat lalu berpikir untuk nyetor ke PAD sebanyak-banyaknya. Mohon sambungan doa, ya. Semoga lancar," tutup Febmi mengakhiri wawancara. (bahri)
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.
Write your comment
Cancel Reply