Catatan: Adi Amar
matamaduranews.com-Sepulang dari tarawih malam ke-29, saat membuka WhatsApp, berjibun pesan memberitakan berpulangnya Ustadz Tengku Zulkarnain, disebabkan Covid-19.
Sejak pagi tadi di beberpa grup, juga membincangkan kesehatan Ustadz Zul. Ternyata Allah memanggilnya pada akhir di bulan suci Ramadhan ini.
Ustadz Tengku Zulkarnain meninggal tepat saat azan maghrib berkumandang. Meninggal di RS Tabrani, Pekanbaru, Riau. Mendengar kabar wafatnya, dada terasa sesak. Umat kehilangan salah satu ulama terbaiknya, yang istiqomah dalam dakwah amar ma’ruf nahi munkar.
Ustadz Tengku Zul terbilang ulama yang aktif mengkritisi kebijakan rezim, dan terkesan keras tanpa kompromi. Seolah urat syaraf takutnya sudah putus. Di sosial media, khususnya Twitter, ia aktif meluruskan pendapat-pendapat yang mencederai/mencela agama, lalu karenanya ia mesti di kadrun-kadrunkan.
Dakwahnya memukau setiap jamaah yang mendengarnya. Terkadang gurauan segar ia hadirkan. Gurauan yang tidak kering. Tapi jika bicara hal-hal prinsip dalam beragama, suaranya menggelegar sambil telunjuknya digerak-gerakkan.
Sungguh tidak saja warga Riau yang kehilangan ulama besarnya, tapi semua dari jamaah di seluruh negeri merasa kehilangan sosok ulama yang sikapnya tegas meski harus berhadapan dengan penguasa.
Sikap dan pembelaannya pada Habib Rizieq Shihab tidak henti-henti, menunjukkan sikap kecintaannya yang tulus. Sementara tidak banyak ulama yang berani terang-terangan bersuara keras membela kriminalisasi atas Habib Rizieq, semacam Ustadz Tengku Zul.
Sikapnya itu mengkhawatirkan banyak pihak khususnya mereka yang mencintainya, jika saja ia akan juga mengalami nasib yang sama karena apa yang disampaikannya bisa dianggap provokatif. Meski ia lincah menghindari delik, tapi hukum terkadang bisa ditafsir menjadi delik. Itu yang biasa Ustadz Tengku Zul sebut dengan kriminalisasi ulama. Dan itu yang ditakutkan jamaahnya.
Makin Sunyi Jalan Ni Kurasa
Riau dalam dua hari ini kehilangan dua ulama besarnya, setelah sehari sebelumnya, tepatnya Ahad kemarin, ulama yang juga dosen Ilmu al-Qur’an dan Tafsir, Dr. H. Johar Arifin, Lc, MA, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum MUI Kampar, yang juga syahid karena Covid-19.
Berikut layak dikutip kesedihan Ustad Abdul Shomad, yang lalu menyenandungkan di Instagram kesaksiannya atas Ustadz Tengku Zularnain, dengan perasaan penuh kehilangan:
Guru kita al-Mukarom Ustadz Tengku Zulkarnain sudah mendahului kita. Selama aku mengenal engkau, kesanku tak ada takut dalam dirimu. Takutmu hanya engkau habiskan hanya untuk Allah.
Bulan lalu terakhir jumpa denganmu di Diniyah Putri Padang Panjang, engkau bercerita tentang Pondok Tahfizh Qur’an, yang engkau bangun di Medan.
Ntah apa amal engkau guru, hingga doa kami kalah ingin berhari raya denganmu, Allah dan para malaikat-Nya lebih memilihmu untuk berada di tengah mereka pada hari besar itu. Engkau benar-benar kembali ke fitrah.
Doakan kami supaya istiqomah.
Makin sunyi jalan ni kurasa.
Selamat jalan Ustadz Tengku Zulkarnain, al-maut haq, in Shaa Allah engkau akan dikumpulkan bersama orang-orang pilihan yang mati di jalan-Nya. (kempalan)
Write your comment
Cancel Reply