matamaduranews.com-Ada 7 ribu rumah tak layak huni (RTLH) yang berhasil dibangun sejak Achmad Fauzi menjabat Bupati Sumenep.
Jumlah ini terdiri dari 500 RTLH pada tahun 2021. Pada tahun 2022 ada 1.500 unit RTLH. Pada tahun 2023 mencapai 5.000 RTLH yang bersumber dari program BSPS. Dengan total mencapai 7 ribu RTLH.
Nilai bantuan itu sebesar Rp 20 juta dengan rincian bahan material bangunan sebesar Rp 17,5 juta, sementara Rp 2,5 juta sisanya untuk pembayaran tukang.
Di luar program BSPS, Bupati Fauzi menggunakan dana Baznas untuk membangun 20 RTLH. Program ini merupakan kolaborasi Baznas Jatim dengan Baznas Sumenep yang menyasar kepada 20 orang penerima.
Rincian dana yang diterima oleh 20 orang tersebut, masing-masing mendapatkan Rp 20 juta. Dengan total Rp 400 juta.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo menginisiasi program pemerataan RTLH. Langkah itu sengaja ditempuh sebagai salah satu upaya pemerintah menyejahterakan masyarakat.
Menurutnya, program ini juga menjadi salah satu program pendukung pemerintah dalam memulihkan perekonomian masyarakat akibat pandemi COVID-19.
Sebelumnya, Fauzi turut menggagas program pelayanan kesehatan gratis dan asuransi bagi pekerja rentan seperti tukang becak dan ojek.
Ia menjelaskan program yang disalurkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan itu ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Termasuk mereka yang belum memiliki rumah layak huni.
Di kesempatan terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Penataan Ruang pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Pemerintah Kabupaten Sumenep Indra Wahyudi mengatakan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) itu merupakan program berkelanjutan yang telah dimulai sejak 2021. (*)
Write your comment
Cancel Reply