matamaduranews.com-SUMENEP-Hingga Senin (11/05/2020), honor petugas medis Posko Cegah Siaga Covid-19 di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur belum dibayar. Alhasil, persoalan tersebut membuat para anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep geram dan tak bisa tinggal diam. Mereka memanggil Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep, lalu menggelar rapat tentang honor petugas medis Posko Covid-19 di ruang Komisi IV, Senin (11/05/2020) malam. Anggota Komisi IV DPRD Sumenep, H. Sami'oeddin menuturkan, hasil rapat dengan Dinkes ternyata tetap tidak bisa membuat honor para petugas dibayar. Sehingga, ia bersama seluruh dewan di Komisi IV DPRD Sumenep bersepakat untuk memberikan gaji bulan Mei kepada para petugas yang berjuang di garda depan itu. "Hasil rapat Komisi IV dengan Dinkes tentang honor petugas posko yang sampai malam ini belum dibayar. Kami siap gaji saya untuk bulan Mei diambil untuk dibayarkan ke petugas posko, termasuk gaji anggota yang lain," ungkapnya pada Mata Madura. Menurut H. Sami', Dinkes beralasan honor para petugas yang hanya Rp 50 ribu per-shift (8 jam, red) itu belum bisa dibayar, karena persoalan administrasi. "Ribet dengan administrasi. Dengan inspektorat, dengan ini dan itu. Padahal cuma 50 ribu per-shift," ujar politisi senior itu, agak kesal. H. Sami' tidak habis pikir Dinkes Sumenep tidak bisa mengatasi persoalan birokrasi untuk memenuhi hak para petugas medis yang rela dilamun bahaya setiap waktu di garda terdepan. Padahal, anggaran penanganan pencegahan Covid-19 yang diplot ke Dinkes Sumenep sudah jelas dan berjumlah Rp 19 miliar dari total anggaran Rp 95 miliar. "Kalau nunggu urusan administrasi yang belum jelas kapan kan kasihan sama petugas-petugas itu," tuturnya. Karena itulah, H. Sami' tergerak untuk memberikan solusi yang cepat. Yaitu dengan memberikan gajinya sebagai wakil rakyat di bulan Mei. "Alhamdulillah teman-teman dewan lain di Komisi IV setuju, kita semua siap berikan gaji bulan Mei untuk petugas medis Posko Covid-19," pungkas anggota Fraksi PKB DPRD Sumenep itu. Rafiqi, Mata Madura