matamaduranews.com-SUMENEP-Warga Pulau Masalembu, Sumenep, Madura kecewa atas keberadaan dua APMS yang ada di Pulau Masalembu. Sebab, keberadaannya dinilai tak bisa membantu warga dalam menstabilkan harga jual eceran BBM sesuai yang ditentukan pemerintah.
Pandi Risky kepada Mata Madura menerangkan, harga jual BBM di Pulau Masalembu di atas HET. Selisihnya hingga Rp 2.550 dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
"Kenapa harga BBM tinggi di Masalembu? Itu karena dua APMS atau POM yang di Masalembu selalu tutup dan tak pernah buka melayani eceran BBM ke warga," terang Pandi via telpon kepada Mata Madura, Kamis (19/8/2021).
"Setiap BBM datang di APMS 56.694.08 dari kapal tengker, karyawan bukan sibuk melayani masyarakat, tapi sibuk mengisi drum drum milik sub agennya sampai habis tidak tersisa di APMS," sambungnya.
Mata Madura mencoba menghubungi Hidayat-mantan karyawan APMS di Masalembu.
Dayat-panggilan lengkap Hidayat, membenarkan apa yang menjadi keluhan Pandi Risky.
Lalu Dayat membeber, sejak APMS 56.694.08 dan APMS 56.694.02 dikelola satu orang- dua APMS itu tidak pernah melayani eceran untuk warga.
"Dua APMS itu hanya melayani ke sub agen-sub agen. Ini saya tidak mengerti. Apakah atas inisiatif atau anjuran pertamina atau keinginan pengelola sendiri atau ada aturan yang memperbolehkan APMS tidak menjual langsung ke masyarakat, tapi dijual melalui sub agennya dengan harga yang cukup tinggi dari harga subsidi," cerita Dayat via telpon kepada Mata Madura, Kamis
Dayat mencontohkan, harga premium yang seharusnya masyarakat menikmati harga subsidi Rp 6.450 per Liter. Pada kenyataannya, masyarakat membeli dengan harga Rp. 9.000 per Liter di pengecer.
"Ya bagaimana lagi karena tidak ada pilihan harga dan APMS selalu tutup dan tak pernah buka. Ini sudah berlangsung bertahun-tahun," sambung Dayat.
Sementara itu, Ibu Ridha-salah satu orang kepercayaan pemilik dua APMS di Masalembu saat dikonfirmasi Mata Madura via telpon menolak jika dua APMS-nya disebut tak pernah melayani eceran untuk warga.
"Kalau APMS buka 24 jam tak mungkin, pak karena faktor listrik di Masalembu. Tapi untuk eceran kepada warga tetap melayani," jelasnya.
Ibu Ridha juga menjelaskan soal tudingan APMS sibuk melayani drum-drum milik sub agen untuk diisi APMS saat kapal tanker datang.
"Begini Pak. Tangki penampungan BBM di APMS kami kan terbatas. Jadi drum-drum itu untuk menampung BBM dari kapal pertamina," sambung Ibu Ridha menjelaskan kenapa APMS-nya sibuk melayani drum-drum milik mitranya.
Soal harga BBM di Masalembu di atas HET yang ditentukan pemerintah, Ibu Ridha menyebut itu sudah di luar sepengetahuan APMS.
"Yang pasti kami melakukan sesuai aturan. Kalau tak percaya silahkan Bapak datang ke Masalembu saat kapal tangker datang," pungkas Ibu Ridha.
hambali rasidi
Write your comment
Cancel Reply