matamaduranews.com-SUMENEP-Di tengah omelan emak-emak akibat harga bawang putih nyaris Rp 100 ribu/Kg, ada gagasan menarik dari Bakal Calon Wakil Bupati Sumenep (Bacawabup) Hairul Anwar.
Saat dialog bersama RRI Jakarta, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumenep ini, menawarkan ide rekayasa teknologi penanaman bawang putih di Indonesia.
Sebab, kata Hairul, harga bawang putih di Indonesia sangat dipengaruhi oleh situsi dan kondisi negara asal pengimpor bawang putih.
“Saat ini, Indonesia 90 persen mengimpor bawang putih dari negara China. Sejak wabah virus corona ramai diberitakan akhir Januari 2020, tentu berdampak pada kenaikan harga bawang putih karena impor dari negara China dihentikan,†terang Hairul dalam wawancara live, Jumat pagi (7/2/2020).
Sebagai solusi sementara, Hairul menawarkan impor bawang putih dari negara lain seperti India, Bangladesh, Mesir, Rusia, Myanmar dan Iran.
Namun, Hairul tak bisa memastikan apakah harga bawang putih dari negara selain China lebih murah.
Sebagai solusi jangka panjang, Hairul menawarkan kepada pemerintah Indonesia agar segera menanam bawang putih melalui rekayasa teknologi.
"Negara kita masih bisa melakukan budidaya bawang putih. Tanaman bawang putih bisa ditanam di daerah dataran tinggi. Ditambah rekayasa teknologi, pasti terwujud," papar Hairul yang lagi dilirik sebagai Bacawabup di Pilbup Sumenep 2020 ini.
Gagasan pemerintah untuk melakukan swasembada bawang putih memang sudah lama digaungkan. Hanya saja, tambah Hairul, gagasan itu muncul ketika harga bawang putih meroket di pasaran.
“Seharusnya sejak dulu sudah ada penanganan secara khusus dari pemerintah untuk swasembada bawah putih. Kita kan negara agraris. Lahan banyak. Tinggal bagaimana pemerintah mengarahkan petani saja,†ungkapnya.
Politisi PAN ini, berharap ada solusi cepat dari pemerintah untuk mengatasi kebutuhan sejumlah komoditas dapur yang menjadi kebutuhan emak-emak.
“Harapan kami segera ada solusi untuk memenuhi semua kebutuhna komoditas termasuk bawang putih. Harga cabai yang mulai naik harganya di pasaran akibat masa tanam, juga perlu solusi,†ucap pengusama muda ini.
Anwar, Mata Madura
Write your comment
Cancel Reply