matamaduranews.com-BANGKALAN-Gagasan Festival Budaya Kamal yang digelar pada Minggu (14/9/2021) berawal dari kegelisahan Aliansi Masyarakat Kamal Bersatu (AMKB).
Saat ini, banyak pedagang di sekitar pelabuhan Kamal yang mengeluh atas memburuknya roda ekonomi sejak Suramadu beroperasi. Para pedagang kehilangan pembeli.
Keluhan tersebut menginspirasi ketua AMKB, Alun untuk mencari terobosan mengambalikan kejayaan ekonomi masyarakat Kamal.
"Pelabuhan Kamal saat itu menjadi pelabuhan teramai. Bisa dibayangkan kondisi saat ini. Kondisinya berbalik 180 derajat. Pendapatan ekonomi warga Kamal turun drastis sejak Jembatan Suramadu beroperasi. Kini, pelabuhan Kamal bisa jadi paling sepi diantara pelabuhan yang ada di Indonesia," paparnya.
Dari keluhan tersebut, Alun berdiskusi dengan stake holder di Kamal. Sehingga muncul ide untuk mengadakan festival budaya yang dikemas dengan menyajikan ragam menu kuliner khas Kamal, pameran benda seni pusaka, lomba mewarnai dan pidato bahasa Madura, serta giat senam massal dan jalan sehat bersama.
"Alhamdulillan respon masyarakat luar biasa. Sehingga aneka lomba dalam Festival Budaya di Kamal menjadi hiburan yang semarak," akunya kata Alun pada Mata Madura.
Usai gelar Festival Budaya Kamal, Bangkalan kini tugas Pemerintah Kecamatan Kamal khususnya menunggu untuk membangkitkan gairah ekonomi seperti Kamal tempo dulu.
Caranya? AMKB akan menggandeng stake holder mulai dari tingkatan desa hingga Kabupaten untuk bersama-sama memberi masukan dan mendukung program-program di Kamal agar geliat ekonomi bisa meningkat.
"Yang paling utama setelah Festival Budaya ini adalah Kamal Bersih. Terutama di daerah pesisir pantai dan di laut. Karena kita tau Kamal ini terkenal dengan sampah. Dari wilayah Kamal pembuangan akhirnya berada di Kamal juga, lain lagi sampah dari telang dan desa lainnya. Ini yang menjadi agenda kami ke depan menjadikan Kamal bersih," harapnya.
Senada dengan Hidayatullahi Hamidi, pendamping hukum dari AMKB mengatakan tujuan kegiatan ini adalah menjadi wahana interaksi antara pengusaha, perajin, perancang, pembeli, pemerhati, dan masyarakat luas.
"Mudah-mudahan kegiatan ini bisa memperluas jaringan pasar mereka yang memiliki produk usaha kecil menengah (UKM) mereka, khususnya di Kamal," katanya pada Mata Madura. Senin (15/10/2021).
Selain mengangkat kekayaan budaya lokal, festival budaya ini mendorong maraknya kegiatan ekonomi kreatif dan pariwisata.
Selain memacu pertumbuhan sektor pariwisata, penyelenggaraan festival budaya juga berdampak signifikan bagi pelaku UKM di Kamal.
"Dampak ekonomi kegiatan kemaren cukup luar biasa dan lebih terasa bagi masyarakat. Masyarakat merasakan Kamal lebih ramai dan ceria," ujarnya.
Diketahui festival budaya tersebut juga diramaikan oleh beberapa tontonan dari para Mahasiswa UTM berupan tarian dan pencak silat Jokotole.
Diakhir acara, turut hadir Bapak Bupati Bangkalan Bapak R. KH. Abdul Latif Amin Imron dalam meresmikan deklarasi AMKB dan festival budaya Kamal.
Turut hadir pula, Drs H Mohni wakil Bupati, Kapolres AKBP Alith Alarino, Dandim 0829 Letkol Inf Syarifudin Liwang serta Danlanal Batupron Letkol Laut (P) Mahfud Effendi yang hadir dalam giat deklarasi AMKB.
Sementara, Alith Alarino Kapolres Bangkalan pun mendukung kegiatan ini demi mengundang semangat masyarakat untuk bangkit kembali membangun perekonomian wilayahnya.
"Kegiatan itu sangat bagus dan saya tentunya mendukung untuk membangkitkan Kamal dengan aktifitas positif sehingga menjadi wilayah makmur, selalu aman, bersama masyarakat sekitar," ucap Kapolres Alith. (**)
Write your comment
Cancel Reply