matamaduranews.com-SUMENEP-Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Bagian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDA) menggelar Rapat Koordinasi Pengendalian dan Pengawasan Distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG Bersubsidi. Rakor ini bertempat di Graha Arya Wiraraja Kantor Bupati Sumenep, Rabu (30/09/2020), dengan melibatkan pihak kepolisian, TNI, Pertamina, Camat se-Kabupaten Sumenep, pengusaha SPBU, APMS, dan agen LPG, serta dari BPH Migas via online. Kepala Bagian ESDA Setda Sumenep, Mohammad Sahlan menyampaikan, tahun 2020 kuota BBM jenis Premium untuk Kabupaten Sumenep sebanyak 52.714 ribu KL, solar 31.090 ribu KL. Sedangakan LPG 3 Kg sebanyak 22.875 ribu Kg. Sementara itu, terhitung sampai akhir bulan Agustus 2020 lalu distribusi BBM-LPG Bersubsidi di Sumenep sudah melampaui kuota yang telah ditentukan. "Atas dasar itulah, kami akan melakukan langkah konkret, karena BBM-LPG 3 Kg ini termasuk kebutuhan pokok masyarakat," terang Sahlan, Rabu (30/09/2020). Maka, Bagian ESDA Sumenep menggelar Rakor Pengendalian dan Pengawasan ini bertujuan untuk melakukan pengendalian pendistribusian yang menyimpang. "Perlu ada kesepahaman antara Pemkab Sumenep, BPH Migas, Pertamina serta pihak terkait agar bisa meminimalisir kelangkaan BMM-LPG 3 Kg di seluruh kawasan Kabupaten Sumenep, baik di wilayah daratan ataupun kepulauan," ujar Sahlan. Mantan Camat Sapeken itu berharap, Rakor hari ini bisa menjadi solusi menyelesaikan berbagai persoalan di masyarakat yang erat kaitannya dengan BBM-LPG. "Semoga dengan ini kesejahteraan yang berkaitan dangan BBM dan LPG bisa terselesaikan," harap Kabag Sahlan. Rusydiyono, Mata Madura