matamaduranews.com-Konflik Pantai Gersik Putih Sumenep sepertinya akan terus berlarut. Kedua kubu-kalau tak mau disebut-kelompok kepentingan. Saling punya argumen mempertahankan haknya.
Kelompok pemilik SHM -bersikukuh punya hak atas objek konflik itu. Dalihnya kepemilikan diakui negara. Proses kepemilikan membeli dari warga setempat. Yaitu tanah pipil.
Kelompok warga yang menolak berdalih: laut ber SHM itu merupakan objek mata pencaharian warga mengais rezeki. Karenanya, sampai titik nadir pun akan mempertahankan.
Saya tak mau ikut dalam polemik dua kelompok konflik itu. Lewat tulisan ini, saya ingin membisiki Bupati Fauzi. Bahwa konflik di Tapakerbau Gersik Putih itu segera diselesaikan. Ini panggung anyar. Tunjukkan kepada warga Jawa Timur bahwa Cak Fauzi adalah sosok progresif. Sosok pemersatu. Sosok yang menjadi impian dan harapan baru warga Jatim.
Konflik efek peraturan di Sumenep cukup banyak. Hanya belum meledak seperti Tapakerbau Gersik Putih. Salah satu yang menyimpan bara adalah penunjukan pengelolaan Situs Budaya Asta Sunan Blingi Sapudi. Situasinya hanya menunggu waktu untuk meledak, kalau tak segera dirajut. Bara itu juga menyimpan arang menuju Grahadi Jatim 2024.
Konflik Gersik Putih itu segera diakhiri.
Dan Bupati Fauzi harus menunjukkan kepiawaiannya. Sebagai figur sukses memimpin Sumenep. Biar warga Jatim pede memilih Cak Fauzi.
Kalau dibiarkan berlarut-larut konflik Tapakerbau Gersik Putih. Khawatir tercipta brand buruk dalam dunia investasi di Sumenep. Terkesan pemerintah abai kepada rakyat. Di mata investor, pemerintah tak memberi perlindungan investasi.
Investasi hadir jangan semena-mena atas nama pembangunan ekonomi. Lalu mengorbankan rakyat. Dan rakyat jangan dibiarkan berhadapan sendirian dengan kekuatan kapital. Bupati Fauzi sebagai kepala daerah. Wajib hadir merajut persoalan warganya.
"Bupati kan punya bawahan yang bisa membantu tugas-tugasnya?," celutuk seorang teman dalam diskusi di warung kopi.
Emang. Tugas Bupati menumpuk. Bawahannya bisa meringankan beban tugas menumpuk itu. Tapi, lagi-lagi sebagai Kepala Daerah. Bupati Fauzi perlu menyentuh hati warganya.
Sentuhan seorang bupati tentu beda dengan kata-kata bawahannya. Paling banter-ucapan bawahan itu-akan disampaikan ke bupati sebagai Kepala Daerah. Wajar kata-kata bawahan itu. Karena tak punya kewenangan mengambil sebuah keputusan.
Bupati Fauzi tergolong hebat. Kinerjanya direspon positif oleh warganya. Tingkat kepuasan warga atas kinerja Bupati Fauzi mencapai 76 persen. Itulah hasil survei Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang akhir tahun 2022 lalu.
Dalam survei itu, mayoritas responden atau sebesar 60 persen menyatakan puas atas kinerja Bupati Fauzi.
"Sebesar 16 persen sangat puas dan sebesar 18,8 persen menyatakan kurang puas, serta sebesar 5,2 persen tidak puas,†kata peneliti Unibraw, Tri Hendra Wahyudi kepada media Senin (9/1/2023).
Hasil survei itu, membuktikan bahwa warga Sumenep menilai kinerja Bupati Fauzi dalam kurun waktu dua tahun mendapat nilai positif.
Kurang apalagi. 76 persen warga Sumenep puas atas kinerja Bupati Fauzi. Menyelesaikan konflik Pantai Tapakerbau Gersik Putih mestinya enteng.
Bagaimana menurut anda?
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.
Write your comment
Cancel Reply