matamaduranews.com-Luas geografi dan sejumlah potensi ekonomi di Kabupaten Sumenep menjadi perhatian Perwakilan Bank Indonesia (BI)Â Jatim dan Kepala BPS Provinsi Jatim.
Beberapa hari lalu, Bupati Sumenep Achmad Fauzi menerima kunjungan Budi Hanoto, delegasi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jatim, Kepala BPS Provinsi Jatim di Rumdis Bupati Sumenep.
Dalam pertemuan itu terjadi diskusi ringan rancangan Pengembangan Potensi Ekonomi Kabupaten Sumenep.
Direktur BPRS Bhakti Sumekar, Hairil Fajar ikut dalam diskusi itu. Kepada wartawan, Fajar mengatakan: pertemuan itu mengkrucut pada pengembangan digitalisasi untuk akselerasi perekonomian di Kabupaten Sumenep.
Menurutnya, BPRS Bhakti Sumekar (BBS) sebagai agen pembangunan Kabupaten Sumenep siap mendukung Akselerasi Perekonomian melalui Digitalisasi.
"Bismillah terus setia Melayani menjadi Mitra dalam Bermuamalah," ucapnya singkat.
Pengembangan Potensi Ekonomi Sumenep melalui digitalisasi. BPRS Bhakti Sumekar sebagai agen pembangunan Kabupaten Sumenep mendukung Akselerasi Perekonomian melalui Digitalisasi. Bismillah terus setia Melayani menjadi Mitra dalam Bermuamalah
Seperti diketahui, ekonomi masyarakat masih belum stabil pasca pandemi Covid-19.
Untuk mempercepat stabilisasi ekonomi. Ada banyak langkah yang ditempuh Pemkab Sumenep. Salah satu yang sudah diambil adalah menggerakkan ekonomi UMKM melalui pelatihan, bantuan, pasar Minggu, kerjasama dengan pasar modern, mempermudah perizinan, ikut pameran dan mall UMKM.
Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kabupaten Sumenep, Chainur Rasyid mengatakan, berbagai langkah strategi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep dalam mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Pelaku UMKM di Sumenep cukup banyak.
Berdasarkan data Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kabupaten Sumenep, pelaku UMKM di ujung timur Pulau Madura ini tercatat 7.400. Data tersebut diyakini akan terus berkembang.
“UMKM ini merupakan tulang punggung dari sistem ekonomi kerakyatan. Perannya cukup strategis dalam memberantas masalah kemiskinan, terutama di saat negara menghadapi resesi di tahun 2023,†kata Chainur Rasyid, Senin (14/11).
Menurutnya, ada beberapa strategi yang dilakukan pemerintah untuk mengembalikan kejayaan UMKM yang merupakan tulang punggung perekonomian masyarakat Sumenep, seperti pelatihan. Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kabupaten Sumenep terus memberikan pelatihan bagi pelaku UMKM baru maupun yang sudah lama. Pelatihan yang telah dilakukan di antaranya, berupa strategi pemasaran, digitalisasi, pelatihan limbah kayu dan lainnya. (*)
Write your comment
Cancel Reply