Blog Details Page

Post Images
matamaduranews.com-SUMENEP-Agen e-Warong di Desa Gadu Timur, Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep diduga menjual beras medium di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Sembako. Akibatnya, KPM yang baru mengetahui merasa tertipu, karena tidak menduga metode pendistribusian bantuan sosial (Bansos) yang sudah melalui e-Warong bentukan Bank Mandiri itu masih bisa disusupi kecurangan. Pasalnya, penyaluran melalui e-Warong menegaskan seolah tak akan ada campur tangan Pemerintah Desa dan oknum tidak bertanggung jawab. Namun, faktanya KPM tetap menjadi korban oknum salah agen e-Warong di Desa Gadu Timur. Ceritanya, oknum agen e-Warong dimaksud diduga dengan sengaja menjual beras kelas medium di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Dengan begitu, berarti agen tersebut diduga telah melanggar Pedoman Umum (Pedum) Program Sembako. "Saya tidak tahu kalau itu beras medium dan harganya tidak segitu. Jika memang benar, dia menipu kami penerima manfaat dengan tujuan mendapatkan keuntungan yang banyak," ungkap salah satu KPM di Desa Gadu Timur yang meminta namanya dirahasiakan, Senin (15/06/2020). Sementara itu, TKSK Kecamatan Ganding, Zainal membenarkan ketika ditanya soal temuan kualitas beras dan harganya yang dijual di atas HET oleh salah satu e-Warong di Desa Gadu Timur, karena sudah mengkroscek langsung ke agen tersebut. "Setalah saya kroscek ke toko e-Warong itu ternyata berasnya medium, sedangkan harga beras medium HET-nya maksimal Rp 9.000 sampai Rp. 9500 per Kg. Namun, ternyata di sana menjualnya di atas itu, yakni Rp 11.000 /Kg," jelas Zainal kepada awak media, Rabu (17/06/2020) siang. Bahkan, Zainal beserta Tikor Kecamatan Ganding mengaku sudah menegur oknum agen e-Warong di Desa Gadu Timur tersebut. Namun, ternyata tegurannya tidak diindahkan, dan agen dimaksud tetap mendistribusikan beras mediumnya pada KPM dengan harga di atas HET. "Saya kemarin dengan Tikor Kecamatan sudah datang ke lokasi dan saya sudah memberikan teguran kepada agen tersebut. Karena berasnya medium dan harganya di atas HET, saya minta jangan didistribusikan sebelum ditawarkan kepada KPM," tegasnya. Hala senada juga disampaikan oleh Wahyudi, Tikor Kecamatan Ganding. Ia membenarkan bahwa beras di salah satu agen di Desa Gadu Timur yang kini jadi sorotan lantaran kualitas dan harganya itu memang beras medium. "Waktu saya ke sana bersama pendamping TKSK sudah menyampaikan bahwa berasnya kalau bisa ditukar saja, karena tidak sesuai dengan harganya. Berasnya ada menirnya dan ada baunya sedikit," ungkap Kasi Kesra Kecamatan Ganding itu kepada awak media di kantornya, Rabu (07/06/2020). Sementara ketika awak media mencoba konfirmasi kepada oknum agen e-Warong terkait, sang pemilik yang berinisial HR kebingungan menjawab soal kualitas beras dan harganya yang telah didistribusikan kepada KPM di Desa Gadu Timur. Karena merasa bingung untuk menjawab pertanyaan awak media, agen HR kemudian menelepon seseorang yang tidak lain adalah suaminya, yang ketika itu lagi bekerja di Balai Desa Gadu Timur. "Lebih tahu kamu (kata HR kepada suara di seberang). Tunggu ya, Pak, saya memang tidak tahu, karena saya cuma atas nama, yang mengerjakan adalah suami saya," ungkapnya kepada awak media. Rafiqi, Mata Madura
Sumenep Sumenep Sumenep Sosial Sosial Agen e-Warong Desa Gadu Timur Diduga Jual Beras Medium Jual Beras di Atas HET KPM Merasa Tertipu
admin
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.

Write your comment

Cancel Reply
author
admin
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.

Featured Blogs

Newsletter

Sign up and receive recent blog and article in your inbox every week.

Recent Blogs

Most Commented Blogs