Post Images
matamaduranews.com-SUMENEP- Pamekasan, Sampang, dan Bangkalan, merupakan tiga kabupaten yang jika diukur dari penetapan hari jadinya, jauh berada di bawah Sumenep. Meski penetapan hari jadi berdasar kajian dan seminar, yang mengacu pada kriteria pokok yang disepakati. Lalu apakah sebelum Wiraraja, Madura pada umumnya, tidak memiliki sistem pemerintahan sekaligus raja atau pemimpin? Di masa Aria Wiraraja, Madura berada di bawah kekuasaan Kerajaan Singhasari. Kerajaan yang didirikan oleh Ken Angrok (Shri Rangga Rajasa Sang Amurwabhumi) pada 1222 Masehi. Kerajaan ini berdiri setelah berhasil meruntuhkan Kediri. Dalam beberapa sumber, pemerintahan di Sumenep khususnya, dan Madura pada umumnya sudah ada sejak sebelum Wiraraja. Disebutkan dalam sebuah prasasti kuna di pintu Agung Keraton Sumenep, terdapat tulisan Arab dan Madura kuna, yaitu Brahmono Hasmoro Hung Putri Hayu—yang berarti Brahmono = 6; Hasmoro = 8; Hung = 9; Putri = 1; dan Ayu = 1. Maknanya, susunan struktur pemerintahan di Sumenep sudah ada sejak 1 Januari 986 Masehi. Masa itu tentu lebih awal lagi dari masa Wiraraja. Di buku Sejarah Sumenep (2003), ada nama Pangeran Rato, sebagai penguasa Sumenep. Namun tidak ada keterangan lebih lanjut yang cukup jelas. Tapi, ada satu bukti otentik lagi. Yakni prasasti lembaga (tamra prasasti ) Mula Manurung. Prasasti ini ditemukan di Kediri pada 1975. Namun karena berbentuk lempengan, diyakini ada lempengan-lempengan yang hilang, alias belum diketemukan. Yang ditemukan ada sepuluh lempengan. Setelah diteliti, ternyata sedikitnya ada tiga lempengan yang hilang. Lempengan berhuruf romawi II, IV, dan VI. Fatalnya, lempengan VI merupakan data paling penting, karena menyebut tentang nama penguasa atau raja di pulau Madura. Cicit Ken Dedes Ken Angrok, pendiri sekaligus raja pertama Singhasari memiliki permaisuri bernama Ken Dedes. Dedes dalam sebuah kisah, direbut dari suaminya Tunggul Ametung. Kala diperisteri Ken Angrok, Ken Dedes tengah hamil anak Ametung, bupati Tumapel itu. Ken Angrok menganggap anak di rahim Dedes sebagai anaknya sendiri. Dan ketika lahir diberi nama Anusapati. Kelak Anusapati lah yang menyingkirkan Ken Angrok, dalam rangkaian kisah kutukan Empu Gandring. Anusapati menjadi raja kedua Singhasari, yang selanjutnya dibunuh oleh Tohjaya, anak Keng Angrok dengan selirnya. Tohjaya menduduki singgasana Singhasari, sebelum akhirnya ia disingkirkan Nararya Semining Rat alias Sri Jayawisnuwardhana. Semining Rat adalah anak Anusapati alias cucu Ken Dedes. Nah, di lempengan VII A dan VII B Prasasti Mula Manurung, ada petunjuk yang bisa dihadirkan mengenai siapa penguasa Madura sebelum Wiraraja bertahta di 31 Oktober 1269 M. Di sana disebut bahwa salah satu anak Semining Rat dinobatkan sebagai raja di Madura. Jadi raja di Madura tersebut adalah saudara seayah atau seayah seibu dengan Kertanegara, raja penghabisan Singhasari yang menjauhkan Wiraraja ke Madura Timur. Sayangnya, nama mengenai raja di Madura itu berada di lempengan VI A (sisi depan) dan VI B (sisi belakang) yang belum ditemukan tersebut. RM Farhan
Sumenep Sumenep Sosok & Tokoh Sumenep Ternyata Raja Madura Sebelum Aria Wiraraja Adalah Cicit Ken Dedes

Share :

admin
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.

Write your comment

Cancel Reply
author
admin
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.

Blog Unggulan

Surat Kabar

Daftar dan dapatkan blog dan artikel terbaru di kotak masuk Anda setiap minggu

Blog Terbaru