matamaduranews.com-Sosok Nadiem Makarim sejak tahun 2019 viral. Sosok muda yang brilian di bidangnya itu, terpilih sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI dalam Kabinet Indonesia Maju.
Nadiem merupakan menteri termuda. Otomatis, kehadiran pria berkacamata dalam lingkungan pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin ini menyedot perhatian publik.
Selain latar belakangnya sebelum menjadi menteri, ada sisi menarik lainnya dari putra pasangan Nono Anwar Makariem dan Atika Algadrie ini.
Adalah Franka Franklin, sosok wanita pengusaha sukses yang dipersunting mantan CEO Gojek ini.
Dari beberapa sumber, Franka Franklin diketahui menikah dengan Nadiem Makarim pada tahun 2014 lalu. Pasangan ini dikarunia satu orang anak dari pernikahan tersebut.
Kendati demikian, sosok Franka Franklin termasuk pribadi yang tertutup dan kehidupan rumah tangganya dengan Nadiem Makarim jauh dari ekspos media.
Bermula dari sebuah agensi iklan di Singapura, Franka memulai karir profesional pada tahun 2006 silam. Dia juga pernah bergabung dengan outlet penjualan jam tangan mewah di Indonesia, Time International.
Franka juga sempat bekerja di Kanmo Grup untuk beberapa brand Mothercare dan Early Learning Centre selepas dari Time International, serta menjadi Chief Marketing Officer di luxola.com yang kini sudah diakuisisi oleh Sephora.
Di samping itu, Franka pernah menghabiskan waktu hampir 3 tahun bergabung dengan online fashion brand ternama berrybenka.com.
Tak beda dengan sang suami, Franka Franklin juga menekuni dunia bisnis. Dia dikenal sebagai salah satu pemilik dari Tulola Jewellery yang didirikan sejak 2017. Bisnis tersebut juga dijalankan bersama Happy Salma dan kini telah memiliki beberapa gerai di mall besar.
Franka juga diketahui pernah tergabung dalam organisasi Indonesia Mengajar yang didirikan Anies Baswedan. Dia sempat menjabat sebagai Specialist Communication Strategist.
Latar belakang pendidikan Franka Franklin tak sembarangan. Dia merupakan lulusan universitas di tiga negara, yakni Hogeschool Rotterdam di Belanda, Northumbria University di Inggris, dan Raffles Design Institute di Singapura.
Nah, selain dari beberapa info penting tentang Franka, ternyata ia masih memiliki darah bangsawan Sumenep. Berikut ulasannya.
Cucu Raden Makki Perdanakusuma
Dalam beberapa sumber, ternyata Franka Franklin adalah cucu dari artis lawas Indri Iskak, atau yang lebih dikenal dengan Indri Makki.
Indri adalah istri Laksamana Muda Udara Raden Moh. Makki Perdanakusuma. Keduanya menikah pada 15 Mei 1962.
Seperti diketahui, Makki adalah saudara kandung pahlawan Abdul Halim Perdanakusuma. Makki Perdanakusuma merupakan salah satu dari deretan penerbang pertama yang dimiliki TNI AU setelah Indonesia merdeka.
Berdasar catatan Sumenep, salah satunya yang disimpan oleh R. Iik Guno Sasmito, baik Makki maupun Halim sama-sama berdarah Kepanjin, Sumenep. Keduanya dibesarkan di ujung timur pulau Madura. Ayah keduanya, Raden Wongsotaruno merupakan anggota keluarga bangsawan keraton Sumenep.
Makki lahir pada 1928 di Sumenep. Saat itu ayahnya, Wongsotaruno sudah kembali ke Sumenep, pasca mundur sebagai Patih Sampang.
Dalam sebuah sumber, Makki Perdanakusuma merupakan lulusan Pilot AURI yang berlatih di TALOA (Transocean Air Lines Oakland Airport) Academy of Aeronautics, Bakersfield California USA tahun 1950.
Sebanyak 60 kadet AURI yang belajar disana dan mereka terkenal dengan nama “The 60 Californiansâ€, 45 kadet lulus sebagai penerbang dan sisanya menjadi Navigator.
Makki Perdanakusuma lulus dengan menyandang predikat 20 “pilot pilihan†, penerbang jagoan, lulusan terbaik, bersama dengan antara lain Omar Dani dan Leo Wattimena dan kemudian terpaksa harus tinggal di Amerika lebih lama tujuh bulan sebagai tambahan untuk berlatih sebagai “Instructor Pilotâ€.
Makki termasuk para pelopor, perintis, senior yang turut membangun Angkatan Udara Republik Indonesia bersama dengan Suryadarma dan kawan-kawan.
Kembali pada silsilah, jika ditarik ke atas, Raden Wongsotaruno, ayah Makki, adalah cicit dari Raden Tumenggung Ronggo Kertoboso Pratalikromo. "Pratalikromo merupakan anggota keluarga sekaligus pembesar utama keraton Sumenep di masa Panembahan Sumolo dan Sultan Abdurrahman Pakunataningrat," kata R. Iik Guno Sasmito, salah satu kerabat Makki di Sumenep.
Dalam sejarah, Pratalikromo dikenal sebagai bangsawan yang membantu menerjemahkan sebuah lempengan prasasti kuna di Bali. Ditulis dengan huruf dan sekaligus bahasa sansekerta. Tulisan itu hanya bisa diterjemahkan oleh Sultan Sumenep dan Pratalikromo. Keduanya juga memiliki peranan penting dalam penulisan buku History of Java.
RM Farhan
Write your comment
Cancel Reply