matamaduranews.com-SUMENEP-Akhirnya Bupati Sumenep KH A. Busyro Karim mengambil keputusan tegas dengan menutup sementara PT. Tanjung Odi di Kecamatan Batuan.
Penutupan sementara PT. Tanjung Odi Sumenep itu tertuang dalam Surat Bupati Sumenep yang ditujukan kepada Direktur PT. Tanjung Odi Sumenep, tertanggal 22 Juni 2020 dengan nomor surat : 443.42/1020/435.031/2020.
Isi surat itu, menindaklanjuti hasil keputusan rapat Forkopimda Kabupaten Sumenep tanggal 22 Juni 2020 bertempat di Pendopo Agung Kabupaten Sumenep, bersama ini disampaikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Bahwa PT. Tanjung Odi Sumenep adalah Cluster terbanyak dalam penyebaran kasus Covid-19 di Kabupaten Sumenep, dan
2. Bahwa untuk memutus atau membatasi penyebaran Covid-19 pada Cluster PT. Tanjung Odi Sumenep, maka dipandang perlu untuk menutup sementara PT. Tanjung Odi Sumenep tersebut.
3. Bahwa penutupan sebagaimana dimaksud di atas, akan dilakulan selama 14 hari terhitung sejak tanggal 23 Juni 2020 sampai tanggal 07 Juli 2020.
Demikian poin keputusan dalam surat yang ditandatangani Bupati Sumenep sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumenep.
Per hari ini pula, Bupati Busyro mendatangi PT. Tanjung Odi sebagai tindaklanjut atas Surat dengan perihal Penutupan Sementara Aktivitas Perusahaan itu.
Namun, puluhan wartawan yang ikut ke PT. Tanjung Odi dilarang petugas keamanan (Satpam) meliput kunjungan Bupati Busyro ke pabrik rokok di Batuan itu.
Sehingga, Satpam PT. Tanjung Odi adu mulut hingga bentrok dengan puluhan wartawan dari berbagai media yang berusaha memasuki halaman perusahaan.
Hartono, salah seorang wartawan yang terlibat adu mulut dengan Satpam PT. Tanjung Odi mengatakan, alasan yang dikemukakan si Satpam tidak jelas.
"Atas dasar apa wartawan dilarang meliput. Kalau bicara tugas, kami juga menjalankan tugas, sama-sama memiliki payung hukum," kata Hartono, Selasa (23/06/2020).
Sementara itu, Satpam PT. Tanjung Odi mengaku mendapat perintah dari pimpinannya untuk melarang awak media meliput kasus di PT yang menelorkan pasien Corona terbanyak di Sumenep itu.
"Kami hanya menjalankan tugas, sesuai arahan pimpinan," katanya.
Rusydiyono, Mata Madura
Write your comment
Cancel Reply