matamaduranews.com-SUMENEP-Hadir dan memberi arahan di acara Silaturahmi Pelajar NU se-Kabupaten Sumenep, Sekretaris Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (PC GP) Ansor Sumenep, Abdul Wasid menegaskan bahwa tantangan IPNU-IPPNU hari ini berbeda dengan dulu.
"Tantangan IPNU-IPPNU tempo dulu saat saya masih aktif sebagai pengurus PW IPNU Jatim, saat itu sosial media masih belum booming," kata Abdul Wasid, di kantor MWC NU Ambunten, Ahad (26/01/2020).
Menurut alumni IPNU Sumenep itu, adanya perubahan arus teknologi yang begitu cepat hari ini tentu menuntut para pelajar NU untuk tidak tinggal diam. Karena jika tidak, mereka akan terbawa arus yang berbahaya.
"Hari ini semua kader IPNU-IPPNU pasti mempunyai Smartphone," tegasnya.
Wasid yakin para pelajar NU ketemu dengan fenomena para ustadz yang muncul di YouTube. Sehingga, ia mengajak seluruh kader IPNU-IPPNU untuk selektif dalam menontonnya, sebab persoalan ideologi sudah merambat melalui situs web berbagi video itu.
"Maka tantangan hari ini adalah soal generasi yang hilang identitas," ungkapnya.
Karena itu, Wasid mengajak kader IPNU-IPPNU untuk kembali memperkuat kaderisasi di lingkungan sekolah. Sebab berdasarkan Keutusan Kongres 2003 di Surabaya, basis utama IPNU-IPPNU adalah pelajar.
"Paham radikalisme sudah menyasar kepada lingkungan sekolah yang dirasa empuk sekali," tuturnya.
Selain Abdul Wasid, hadir dalam Silaturahmi Pelajar NU itu, jajaran Pengurus MWC Ambunten, seluruh Pimpinan Anak Cabang dan seluruh tingkatan IPNU-IPPNU se-Kabupaten Sumenep.
Rafiqi, Mata Madura
Write your comment
Cancel Reply