matamaduranews.com-SUMENEP-Tingginya curah hujan disebut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) jadi penyebab Sumenep dikepung banjir pada Senin (17/02/2020) sore, juga pada Selasa (18/02/2020) dini hari.
Sejumlah lokasi yang terendam banjir, di antaranya Desa Torbang, Kecamatan Batuan dan lingkungan Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk, Sumenep.
Terjang Balai Desa, Seret Santri Annuqayah
Kepala BPBD Sumenep, R. Abd. Rahman Riadi mengungkapkan, derasnya hujan dan aliran air di Desa Torbang menyebabkan pagar dalai desa yang berlokasi di Jl. Raya Lenteng itu roboh.
“Curah hujannya memang sangat tinggi. Ditambah arus air yang deras, jadinya pagar Balai Desa Torbang roboh. Tapi alhamdulillah, tidak ada korban,†kata Rahman, Senin (17/02/2020) malam.
Dahsyatnya air yang menjebol pagar Balai Desa Torbang terekam dalam video yang tersebar di grup-grup WhatsApp. Video yang sama merekam banjir di lingkungan Ponpes Annuqayah juga beredar.
Di areal Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (INSTIKA) Guluk-Guluk, banyak sepeda motor terendam air. Hahkan ada salah seorang santri yang sempat terseret arus.
“Kami tadi langsung ke Pondok Pesantren Annuqayah, melihat kondisi di sana. Memang sempat terjadi genangan air dan ada anak terseret arus, tapi alhamdulillah selamat. Air juga mulai surut sekarang,†tutur Rahman.
Penyebab Banjir
Peristiwa di Desa Torbang dan Ponpes Annuqayah hanyalah dua di antara banyak lokasi yang terendam banjir akibat derasnya hujan yang turun sejak siang hingga sore kemarin di Kabupaten Sumenep.
Kedua lokasi itu viral lantaran ada insiden akibat banjir. Sementara di sejumlah lokasi lainnya tidak sampai menyebabkan kejadian yang tak diinginkan, kecuali rendaman air.
Menurut Rahman, banjir itu terjadi akibat tingginya curah hujan, sehingga menyebabkan beberapa sungai dan kali di Sumenep mengalami peningkatan tinggi permukaan air.
"Karena curah hujan yang sangat tinggi, akibatnya beberapa sungai seperti sungai Kebonagung, Kali Patrean, Kali Anjuk, Kali Saroka, dan Kali Marengan airnya naik," jelas Kepala BPBD Sumenep itu.
Namun, tadi malam kondisi air sudah mulai surut. Hal itu juga seiring mulai redanya hujan.
“Semoga malam ini tidak hujan lagi, sehingga ketinggian air di sungai ini tidak sampai melebihi batas normal,†harap Rahman.
Satu Dusun Terendam
Harapan Kepala BPBD Sumenep agar tidak hujan lagi, tadi malam memang terwujud. Tetapi akibat hujan siang masih tersisa.
Dan akibatnya, satu dusun di Desa Muangan, Kecamatan Saronggi dilanda banjir karena luapan dari Kali Muangan, Selasa (18/02/2020) dini hari.
Setidaknya ada sebanyak 20 rumah warga di Dusun Muangan RT 05/ RW 02 terendam air bah luapan Kali Muangan.
“Air yang naik ke rumah penduduk tidak sampai ke dalam rumahnya, hanya di halaman. Tapi kalau sawah, sudah tergenang semua, Pak,†kata Suharto, Selasa (18/02/2020) dini hari.
Banjir Terbesar di Muangan
Menurut Kepala Desa Muangan itu, setiap tahun desanya memang jadi langganan banjir. Hanya saja, banjir yang terbesar baru kali ini.
“Jalan yang menuju Muangan itu meluap sampai tutup. Masyarakat nyangkanya (tanggul) jebol,†terang Suharto.
Sebab, masyarakat sudah melakukan antisipasi guna menangani masalah luapan kali yang jadi langganan. Bahkan, belum lama tanggulnya baru selesai dikerjakan.
"Tiba-tiba rumah penduduk sudah dinaiki banjir, gak tahunya di barat perkampungan itu sudah meluap juga,†imbuh Suharto.
Termasuk Banjir Bandang
Selain banjir yang terbesar, Suharto menyebut akibat luapan Kali Muangan dini hari tadi juga tidak seperti biasanya. Kata dia, itu sudah merupakan banjir bandang.
Beruntung, lokasi lainnya tak sampai terdampak akibat luapan banjir, karena sudah ditangani oleh Polres Sumenep melalui Kanit Pidek.
“Alhamdulilah dengan bantuan Polsek, Polres dan Koramil, tanggul tidak sampai jebol. Yang membantu dari tadi itu pak Abu Mahdura Kanit Pidek,†tandas Suharto.
Rafiqi, Mata Madura
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.
Write your comment
Cancel Reply