matamaduranews.com-SUMENEP-Seharian kemarin. Rabu 25 Mei 2022. Surat terbuka untuk Ketum DPP PDIP Ibu Megawati Soekarnoputri viral di sejumlah Grup-Grup WhatsApp.
Ainur Rahman, penulis surat untuk Ibu Megawati Soekarnoputri mengakuinya. Hanya saja dia menyebut keredaksian bahasa dibantu temannya.
Alasan Ainur menulis surat kepada Ibu Megawati hanya untuk curhat. Mewakili keluarganya dan sanak family di Pulau Masalembu, Sumenep.
Ainur Rahman dan Istrinya yang kelahiran Pulau Masalembu
"Saya kan menantu orang Masalembu. Cerita cerita sanak family dan warga Masalembu soal kesulitan listrik dari PLTD sudah lama dengar. Tapi belum teratasi sampai sekarang," ucap Ainur kepada Mata Madura, Rabu sore di salah satu cofe.
"Makanya, saya menyampaikan curhatan warga Masalembu lewat surat kepada Ibu Megawati sebagai Ketua Umum DPP PDIP. Kenapa curhatan saya perlu sampai ke Ibu Megawati? Biar persoalan listrik di Masalembu menjadi atensi orang Jakarta. Apalagi di Masalembu kan emang mayoritas pemilih PDIP, " tutur Ainur Rahman menambahkan.
Berikut surat yang disampaikan Ainur Rahman:
Surat untuk Ibu Megawati ...
Assalamualaikum War Wab...
Merdeka...
Saya, Ainur Rahman. Menantu orang Masalembu.
Saya Ingin bercerita kehidupan warga Masalembu kepada Ibu Megawati.
Kenapa cerita warga Masalembu perlu didengar oleh Ibu Megawati? Karena di Pulau Masalembu itu mayoritas pemilih PDIP.
Setiap pemilu. Pileg dan Pilpres. Kader yang diusung PDI-P pasti meraih suara terbanyak.
Sejak 2009. Anak muda Masalembu menorehkan sejarah. Baru lulus kuliah. Darul Hasyim Fath. Nyalon DPRD Kabupaten Sumenep dari PDIP.
Alhamdulillah lolos. Darul mampu membelokkan suara PKB menjadi PDIP.
Kemenangan Darul terus berlanjut setiap Pileg. Seperti Pileg 2014 dan Pileg 2019.
Emang Hebat Mas Darul. Mampu mengubah suara pemilih yang semula hijau ke merah (PDIP).
Kehebatan lain Mas Darul bisa mencipta oligarki di Masalembu.
Pada Pilkades Masalima 2014. Mas Darul berhasil mengantar adik kandungnya terpilih sebagai Kades Masalima. Kebertahanan itu berlangsung hingga Pilkades Serentak 2021. Meski menang 13 suara dari Cakades pendatang baru.
Pada Pilpres 2019 kemarin. Suara Pak Jokowi Makruf Amin juga meraih suara signifikan. Walau ada suara sumbang hingga terjadi PSU di satu TPS di Desa Masalima.
Begitu pun pada Pilkada Sumenep 2020. Cabup yng juga Ketua DPC PDIP Sumenep Achmad Fauzi meraih suara 70%.
Hebat warga Masalembu.
Hebat. Kesetiaan warga Masalembu sudah tak diragukan lagi kepada PDIP.
*Ibu Megawati yang saya hormati.*
Sejak Februari 2021. Masyarakat Pulau Masalembu menderita. Warga yang mayoritas memilih kader PDIP setiap event politik tak bisa menikmati cahaya listrik di malam hari. Kalau nekad. Butuh Jutaan rupiah dikeluarkan untuk beli mesin genset dan biaya solar setiap malam.
Uang jutaan rupiah begitu besar bagi warga Pulau Masalembu. Ibu Megawati bisa merasakan jeritan wong cilik karena warga Masalembu mayoritas berprofesi nelayan.
Listrik padam di rumah rumah warga sejak pengelola PLTD Masalembu mengundurkan diri. Alasan pengelola: kontrak kerjasama dengan Pemkab Sumenep sudah berakhir. Si Pengelola tak mau meneruskan bentuk kerjasama itu.
Alasan lain dari si pengelola: sibuk mengurus usaha lainnya yang terbengkalai sejak mengelola PLTD Masalembu.
*Ibu Megawati yang saya hormati.*
Sebanyak 600 KK yang selama ini menjadi pelanggan tetap PLTD. Harga per Kwh tergolong murah karena ditentukan oleh Pemkab Sumenep.
Mesin di PLTD itu berasal dari hibah Gubernur kemudian diserahkan ke Pemkab Sumenep.
Untuk mengelola PLTD Masalembu harus seijin Pemkab Sumenep.
Sejak Bupati Sumenep KH A Busyro Karim. Beliau kader PKB hanya berkoalisi dg PDIP sebagai Wabup nya. PLTD Masalembu berjalan lancar. Warga Masalembu menikmati dengan senyuman.
*Ibu Megawati yang saya hormati*
Kini, sejak 2021 hingga 2022. Warga Masalembu yang mayoritas pemilih PDIP kecut untuk menikmati aliran listrik.
PLTD Masalembu mangkrak. Tak ada yang mengelola.
Padahal, Kades Masalima-adik Pak Dewan dari PDIP.
Pak Dewan dari PDIP.
Bupati Sumenep juga dari PDIP.
Apakah urusan seupil-PLTD Masalembu tak bisa mengatasi?
Apakah masih ragu kesetiaan warga Masalembu kepada PDIP?
*Ibu Megawati yang saya hormati...*
Cucuran darah dan keringat warga Masalembu sudah dipersembahkan setiap event politik untuk kader terbaik PDIP.
Apakah kami-Warga Masalembu-hanya diperlukan suaranya saat Pileg, Pilpres dan Pilkada saja?
Mohon kepada Ibu Megawati suara jerita Warga Masalembu yang saya wakili bisa didengar.
Wassalamu War Wab.
Merdeka ..
Ainur Rahman
081373713582
Write your comment
Cancel Reply