matamaduranews.com-SMP Binar Kebunagung, Sumenep kembali membawa harum nama Kabupaten Sumenep di tingkat Provinsi Jawa Timur.
Setelah Faishal Barqi Wirdyan, siswa SMP Binar berhasil meraih podium tiga lomba Drag Race tingkat Jatim 2022. Kali ini, Rafeylah Khansa Kamilah, siswa SMP Binar kelas IX-berhasil menjadi juara 3 dalam lomba menulis cerpen Bahasa Madura di Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat Provinsi Jatim.
Feyla-panggilan Rafeylah Khansa Kamilah-menjadi duta Kabupaten Sumenep setelah menjadi juara dalam lomba menulis cerpen Bahasa Madura FTBI di tingkat Kabupaten Sumenep.
Kepala SMP Binar Sumenep, Istianah Sandy mengaku sangat bangga terhadap Feyla yang telah membawa harum nama Sumenep dan SMP Binar.
“Alhamdulillah, anak didik kami selalu memberikan sesuatu yang terbaik kepada sekolah dan Kabupaten Sumenep,†tutur Ibu Istianah singkat kepada Mata Madura, Kamis sore, 9 November 2023.
Feyla dan Ibu Istianah Sandy sebelum mengikuti lomba menulis cerpen Bahasa Madura di Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat Provinsi Jatim. (FOTO for Mata Madura)
Sebelumnya, ada dua siswa SMP Binar yang dikirim ke ajang FTBI Jatim setelah menjadi juara di tingkat Kabupaten Sumenep. Yaitu Rafeylah Khansa Kamilah dan Zahira Nasywa R sebagai juara 3 lomba pidato Bahasa Madura FTBI tingkat Kabupaten Sumenep. Dalam festival tiga hari itu, Feyla yang berhasil meraih juara tingkat Provinsi Jatim.
Sekedar diketahui, SMP Binar Junior High School mengusung tagline: Mengokohkan Adab dan Mengembangkan Bakat. Dengan menerapkan tiga kurikulumm. Yakni, Kurikulum Adab sebagai kompetensi utama, Kurikulum Bakat sebagai kompetensi unggulan, dan Kurikulum Nasional dengan pendekatan tematik.
SMP Binar mengangkat konsep multiple intelligences dan talents mapping dalam mengembangkan bakat peserta didik. Para guru terus membimbing siswanya untuk menemukan dan mengembangkan bakatnya dalam berbagai aktivitas yang terstruktur.
Para guru SMP Binar selalu membangun komitmen bersama untuk mengapresiasi keberagaman potensi dan bakat peserta didik. Termasuk anak-anak yang berkebutuhan khusus.
Setiap pekan, para siswa belajar langsung dari sumber belajar. Mulai objek observasi ataupun tokoh sebagai guru tamu. Sehingga, siswa tidak hanya belajar dari guru di sekolah. (ham)
Write your comment
Cancel Reply