matamaduranews.com-SUMENEP-Kuda-kuda dan trik Bakal Calon Bupati dan Bakal Calon Wakil Bupati yang akan bersaing di Pilbup Sumenep 2020 nanti mulai dimainkan.
Selain berupaya meraih simpati, para bakal calon mengumpulkan rekomendasi partai politik untuk mengggalang kekuatan.
Terbaru, rekom PPP akhirnya jatuh kepada pasangan Bakal Calon Bupati dan Bakal Calon Wakil Bupati Sumenep, RB Fattah Jasin dan KH Muhammad Ali Fikri A. Warits.
Baca Juga: Dalam Sehari, Gus Acing-Mas Kiai Fikri Terima Rekom NasDem dan PPP
Menyikapi diserahkannya rekom PPP kepada Fattah Jasin dan KH Ali Fikri sebagai Bacabup-Bacawabup Sumenep 2020, Ketua Relawan dan Loyalis Ra Mamak For Sumenep 1, K. Fathol Bari mengaku pasrah.
"Bagi kami itu adalah hak dari partai. Dari DPP mengeluarkan rekom kepada siapapun, tetap kita hargai, karena secara undang-undang adalah memang DPP yang akan mengeluarkan rekom kepada siapapun," ucap Kiai Fathol Bari, Sabtu (25/07/2020).
Kendati demikian, ia berdalih bahwasanya kegiatan konsolidasi relawan Ra Mamak tetap dilaksanakan sebagaimana biasa. Konsolidasi dimaksud selaras dengan tujuan awal dibentuknya relawan Ra Mamak.
"Sehingga, kami terus mengikuti perkembangan politik di Sumenep sampai batas akhir pendaftaran di KPU pada tanggal 06 September nanti," ujar Kiai Fathol.
Terkait adanya perbedaan politik antara Ra Mamak dan Kiai Ali Fikri, di mana keduanya sama-sama putra mendiang KH. A. Warits Ilyas, Kiai Fathol Bari mengaku semua sikap tetap mengutamakan akhlak sebagai santri.
Karena bagaimanapun, keduanya adalah putra guru sebagian besar para relawan, yang notabene relawan dan loyalis Ra Mamak merupakan alumni Annuqayah.
"Ketika berhadapan dengan dua sosok yang muncul sebagai guru dari sebagian besar Relawan Ra Mamak ini, yaitu munculnya KH Ali Fikri dan Ra Mamak, kami akan tetap berusaha menjaga dalam bersikap dan pernyataan agar tidak keluar dari akhlak, sehingga hubungan keguruan kami tetap terjaga," paparnya.
Dengan begitu, Kiai Fathol berharap kepada semua relawan dan loyalis Ra Mamak untuk tetap mengutamakan akhlak sebagai santri, sekalipun dalam pilihan-pilihan politik ini ada perbedaan dengan KH Ali Fikri.
"Karena kita telah diajari berdemokrasi yang baik sejak ada di Pondok Pesantren Annuqayah. Perbedaan di Annuqayah sepertinya menjadi suatu yang niscaya dari setiap perhelatan pemilihan umum, baik legilatif, Pilpres, Pilgub, maupun di Pemilihan Bupati. Perbedaan itu harus tetap terjaga dengan bingkai akhlak yang mulia," pesannya.
Mengenai sikap politik relawan Ra Mamak pasca turunnya rekom PPP dan sejumlah partai politik lain kepada Fattah Jasin dan KH Ali Fikri, kata Kiai Fathol, sampai detik ini mereka belum memastikan pilihan politiknya.
"Kepastian itu akan ditentukan setelah akhir pendaftaran di KPU atau sampai ada penetapan calon resmi dari KPU yang ditetapkan sebagai pasangan calon," pungkasnya.
Rusydiyono, Mata Madura
Write your comment
Cancel Reply