Budaya
Paguyuban Musik Tong-tong di Sumenep
Budaya
Paguyuban Musik Tong-tong di Sumenep
matamaduranews.com-Jumlah grup musik tong-tong di Kabupaten Sumenep terus bertambah. Dalam pertemuan bersama para pelaku seni musik tong-tong terbesit untuk membuat paguyuban.
Maka disepakati membentuk paguyuban grup musik tong-tong di Kabupaten Sumenep. Tujuannya lebih memudahkan komunikasi dan koordinasi.
Ide membuat paguyuban itu mencuat saat puluhan pelaku musik tong-tong bertemu dengan Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep dalam Seminar Museum di Pendopo Agung Sumenep, Rabu 15 November 2023.
Sesepuh pelaku seni musik tong-tong Sumenep, Suhartono Edi mengatakan, sampai saat ini belum ada paguyuban yang menjadi wadah seluruh kelompok musik tong-tong di Kabupaten Sumenep.
Padahal jumlah grup musik tong-tong di Sumenep mencapai ratusan.
“Kalau kita punya paguyuban, tentu akan mempermudah komunikasi dan koordinasi antar sesama pemusik tong-tong. Termasuk juga ke Pemkab, akan lebih enak komunikasinya,†katanya di hadapan peserta sesama pelaku musik tong-tong.
Gagasan Suhartono Edi itu disambut para pelaku musik tong-tong yang lain. Tak ketinggalan Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep, Mohammad Iksan menyambut positif rencana pembentukan paguyuban tong-tong.
Iksan meyakini, pembentukan paguyuban akan membawa dampak yang baik.
“Jadi kalau ada even Festival Tong-tong, koordinasi Pemkab akan lebih mudah apabila sudah ada paguyuban. Termasuk nanti kalau ada festival, Dinas tinggal berkoordinasi dengan paguyuban,†paparnya.
Dikatakan, saat ini tengah dalam proses penyusunan draf AD/ART sekaligus pembentukan struktur organisasi paguyuban musik tong-tong di Sumenep.
“Ditargetkan bulan ini paguyuban sudah terbentuk. Kami juga sudah menyampaikan rencana itu ke Pak Bupati dan Pak Bupati mendukung penuh itu,†terangnya.
Sementara terkait rencana pelaksanaan Festival Tong-tong 2024, ia meminta agar dikemas lebih meriah.Namun ia mewanti-wanti panitia untuk lebih peka terhadap situasi dan kondisi di lapangan. Misalnya di posisi start hingga finish, penonton tidak boleh berada di dalam area.
"Jadi kanan kiri start maupun finish harus benar-benar dijaga ketat, untuk mengantisipasi kemacetan seperti pengalaman tahun-tahun sebelumnya,†ujar Suhartono Edi.(*)
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.
Write your comment
Cancel Reply