matamaduranews.com-SUMENEP-Seorang Nelayan di Pulau Sapeken, Sumenep bernama Supriyadi meninggal dunia saat melaut setelah tersambar petir pada Minggu tanggal 14 November 2021.
Hingga Senin 15 November 2021 upaya pencarian dilakukan, tapi jazadnya belum diketemukan.
Menurut keterangan Sapri, teman korban- kejadian petir itu terjadi secara tiba-tiba.
Saat itu, Supriyadi hendak pulang di tengah lebatnya hujan beserta suara petir yang menggelegar. Secara tiba-tiba petir menyambar korban.
Sapri bercerita, waktu itu korban dan dirinya beriringin naik sampan dalam perjalanan pulang melaut.
Tiba-tiba hujan deras turun disertai suara petir yang menggelegar. Sapri merasakan getaran petir hingga tersentak kaget dan terjatuh di sampan dan sempat tidak sadarkan diri sekitar 5 menit.
Saat tersadar, Sapri melihat Supriadi separuh badannya sudah menggelantung di air.
"Saya berniat untuk menolong tiba-tiba mesin sampan saya mati, dan ketika saya melihat kearah sampan korban ternyata sudah tidak ada. Akhirnya sampan saya diderek oleh teman yang lain untuk pulang karena mesin sampan mati tidak bisa dihidupkan lagi," tutur Sapri kepada kontributor Mata Madura, Senin.
Setelah santer kabar mengenai kejadian tersebut. Nelayan Sapeken dibantu anggota Polsek Sapeken dan anggota Banser langsung turun ke lokasi kejadian untuk mencari korban dan sampannya.
Pada hari ke-2 pencarian korban, anggota Polsek, masyarakat dan nelayan dibantu anggota Banser mencari jazad korban.
Dalam operasi pencarian itu, anggota Banser Sapeken hanya menemukan sampan korban.
Pencarian akan dilaksanakan kembali besok pagi. (Ilham,kontributor Mata Madura)
Write your comment
Cancel Reply