matamaduranews.com-SUMENEP-Misnatun, dosen Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Aqidah Usymuni Kabupaten Sumenep jadi satu-satunya dosen dari Madura yang lolos Mentor Pejuang Muda 2021.
Misnatun lolos sebagai Mentor Pejuang Muda 2021 dari 65 mentor terpilih seluruh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Madura.
Sementara di seluruh Indonesia, Misnatun jadi satu-satunya dosen dari Madura yang lolos di antara ratusan calon mentor melalui seleksi baik secara administratif maupun kualitatif.
“Saya tertarik mengikuti program pejuang muda ini, karena visinya selaras dengan tugas akademik dalam bidang pendampingan dan pemberdayaan sebagai salah satu Tri Darma Perguruan Tinggi yang harus dipenuhi oleh setiap dosen,†tuturnya, Kamis (21/10/2021).
Pejuang Muda merupakan program Kementerian Sosial (Kemensos) bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang diluncurkan pada 17 September 2021.
Pejuang Muda ini juga merupakan program pemberdayaan mahasiswa setara 20 SKS.
Ketua LP2M STIT Aqidah Usymuni Sumenep, Shulhan menerangkan, dalam program terssbut mahasiswa akan ditantang untuk belajar dari warga sekaligus berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah, tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat serta seluruh stakeholder penggerak sosial di daerah.
"Nah, mentor di sini tugasnya menyeleksi, memberikan arahan, dan mendampingi mahasiswa peserta Pejuang Muda dalam melaksanakan tugas-tugasnya," jelas Shulhan, Kamis (21/10/2021).
Atas prestasi lolos sebagai Mentor Pejuang Muda 2021, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) STIT Aqidah Usymuni Sumenep memberikan penghargaan dan apresiasi kepada Misnatun.
Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Ketua STIT Aqidah Usymuni (STITA), Ahmad Effendi kepada Misnatun, didampingi Shulhan di Kantor Pimpinan STITA.
Shulhan menyebut prestasi Misnatun sangat membanggakan bagi almamater. Apalagi Misnatun jadi satu-satunya dosen dari Madura yang lolos di antara ratusan calon mentor Pejuang Muda 2021 dari seluruh Indonesia.
"Kami perlu mendorong semua dosen untuk berkontribusi seluas-luasnya di tengah masyarakat dengan mengapresiasi dan memberikan penghargaan atas achievement yang diperoleh dosen," ungkap Shulhan.
Selain itu, penghargaan tersebut dimaksudkan untuk memotivasi dosen-dosen berpotensi di lingkungan STIT Aqidah Usymuni agar menunjukkan prestasinya secara nyata.
"Selamat kepada Bu Misnatun atas keberhasilannya. Semoga ke depan semakin banyak dosen-dosen STITA yang mampu menunjukkan prestasi membaggakan dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi," pungkas Shulhan. (*)
Write your comment
Cancel Reply