Oleh: Julaiha A. Toku*
Virus Ebola menjadi ancaman pada manusia, karena merupakan suatu penyakit yang disebabkan virus dan berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Ebola merupakan virus yang menyebabkan pendarahan, kegagalan organ, dan dapat menyebabkan kematian.
Gejalah virus Ebola akan dirasakan oleh pengidap pada rentang waktu antara 5-10 hari setelah terinfeksi. Bahkan disebutkan oleh WHO, virus Ebola ini lebih mematikan dibandingkan Covid-19, dengan tingkat kematian sekitar 50 persen.
Ebola pada awalnya ditemukan di Afrika pada tahun 1976 dan pada awalnya virus tersebut ditemukan hidup pada hewan. Saat ini virus yang telah menjangkiti manusia itu diketahui kembali mewabah di Kongo.
Terdapat beberapa fakta resiko terjangkit oleh Ebola saat ini. Misalnya melakukan kunjungan ke Afrika dengan menggunakan hewan percobaan. Proses penularan virus Ebola terjadi melalui darah hewan yang telah terkontaminasi melalui kontak langsung.
Penularan melalui darah hewan tersebut terjadi kerena darah hewan yang sudah terinfeksi saat seseorang sedang memotong hewan tertentu. Maksudnya darah hewan yang sudah terinfeksi oleh virus Ebola akan sangat mudah menyebarkan virus ini pada manusia dan lingkungan sekitarnya.
Mengenal Gejala Virus Ebola
Ciri-ciri orang yang terkena virus Ebola di antaranya merasakan demam, nyeri pada kepala yang sangat berat, mengigil, merasa lemah, mual dan muntah.
Selain itu, terdapat gejala yang dirasakan oleh penderita yaitu diare disertai darah, mata merah, ruam pada kulit, nyeri dada, dan batuk.
Kemudian gejala yang nampak jelas menurunnya berat badan dan disertai dengan pendarahan dari mata, telingga, hidung dan anus.
Penyakit yang membahayakan tersebut pada awalnya ditemukan pada monyet, simpanse, dan primata lainnya, kemudian menular melalui kontak langsung.
Gejala Lain Kontak Langsung Antara Manusia
Penyebab virus Ebola bukan hanya melalui darah hewan saja, kini penyebaran bisa melalui kontak antara manusia. Kontak langsung antara manusia tidak melalui darah saja, tetapi melalui cairan tubuh pengidap seperti urine, tinja, air liur serta sperma.
Cairan yang terkontaminasi oleh virus Ebola akan masuk pada orang sehat melalui hidung, mata, mulut serta pada luka terbuka. Itulah yang menyebabkan timbulnya virus Ebola pada seseorang.
Ebola ini sulit didiagnosis kerena gejala virus Ebola awalnya menyerupai penyakit lain seperti malaria atau tifoid, sehingga dokter pun kadang harus lebih teliti saat melakukan diagnosis atau pemerikasaan terhadap pengidap Ebola.
Karena Ebola ini sulit diketahui, maka diagnosis oleh dokter harus lebih mendalam dengan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan laboratorium yang akan menjadi penunjang bagi masyarakat Indonesia.
*Mahasiswi Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah IAIN Ternate Maluku Utara.
Write your comment
Cancel Reply