Opini
Mengamalkan Sunnah Rasul di Tengah Pandemi Covid-19
Oleh: Julaiha A. Toku*
Setiap orang meyakini bahwa di balik setiap musibah yang di alami suatu Negara adalah ujian Tuhan terhadap hambanya. Bahwa di balik musibah pasti ada hikmah yang diambil. Di antaranya, Allah menegur dan menginggatkan kepada kita bahwa manusia adalah makhluk yang lemah.
Begitu juga dengan mewabahnya Covid-19 (Virus Corona). Ketika virus Corona muncul dan menyebar ke mana-mana banyak orang yang tidak berdaya. Mereka akhirnya terinfeksi dan banyak pula yang kehilanggan nyawa. Manusia bukan makhluk yang kuat, tetapi Allah-lah Zat Yang Maha Kuat. Kita tidak berdaya ketika Allah menurunkan penyakit yang bernama Covid-19 ini, maka berserah dirilah hanya kepada Allah semata diiringi dengan ikhtiar dan doa serta perbaiki diri kembali kepadanya. Sesunggunya Allah Maha Penerima Taubat.
Wabah Covid-19 sudah mengglobal. Hampir seluruh dunia, di belahan negara tetangga dihebokan dengan Covid-19, termasuk negara kita. Para ahli dunia dan para medis mengimbau untuk memutuskan mata rantai agar tidak tertular virus ini adalah dengan melakukan social distancing. Sosial distancing ini dalam penerapannya yaitu setiap orang harus menjaga kedekatan fisik dengan orang lain guna mengurangi perpindahan virus dari satu tubuh ke tubuh yang lain.
Saat ini angka kasus Covid-di Indonesia semakin hari semakin meningkat. Kementerian Kesehatan RI menunjukan jumlah angka kasus baru covid-19 di Indonesia terus mengalami kenaikan dari hari ke hari. Berdasarkan data dari Jubir Pemerintah untuk Covid-19, Dr. Achmad Yurianto mengumumkan update data Covid-19 per tanggal 21 April 2020 lalu, penambahan kasus konfirmasi Positif sebanyak 375 sehingga total 7. 135 pasien, Sembuh bertambah 95 pasien sehingga total 842, dan Pasien Meninggal bertambah 26 total sehingga total jadi 616 pasien.
Saat ada imbauan pemerintah untuk tidak keluar rumah, hal ini merupakan momentum terbaik untuk “uzlah†di rumah. Apalagi di malam Jumat, bisa memperbanyak amaliah sunnah Rasul. Istilah sunnah Rasul mayoritas masyarakat mengartikan bahwa kegiatan yang dilakukan seorang muslim untuk mengikuti segalah perilaku dari Rasulullah SAW. Walaupun hukumya tidak wajib, tetapi ada kemuliaan bagi mereka yang melakukan sunnah Nabi Muhammad SAW. Apalagi bagi umat muslim, syafaat dari beliau adalah suatu hal yang dinantikan.
Tapi berbicara tentang sunnah, biasanya seseorang akan berpikir akan hal-hal berat yang harus dilakukan, apalagi dengan adanya wabah Covid-19. Padahal, banyak amalan sunnah ringan yang bisa dilakukan dalam situasi dan kondisi yang darurat sekarang ini. Amalan-amalan ini tidak boleh diremehkan begitu saja. Amalan ringan yang kita lakukan setiap hari, yang kebetulan saat ini bertepatan dengan bulan suci Ramadan, maka Allah SWT membuka pintu taubat dan melipatgandahkan pahala bagi yang melaksanakan ibadah baik yang wajib maupun yang sunnah. Bisa jadi amalan yang dilaksanakan dapat mendatangkan rahmat Allah SWT. Mengangkat wabah Codiv-19 dari muka bumi. Amin.
Bagaimana persiapan kita menjalankan sunnah Rasul di tengah Covid-19? Yang menjadi inti dari ibadah adalah hubungan antara manusia dengan Tuhan-Nya. Amalan ringan yang dimaksud sebagai berikut.
Pertama, Bagun Lebih Awal. Yaitu sebelum waktu subuh tiba. Mungkin hal ini terasa berat jika belum terbiasa. Padahal, bangun pagi itu bukanlah hal yang susah. Rasulullah SAW mencontohkan untuk tidak tidur terlalu malam selepas shalat Isya’. Orang dengan kondisi tubuh yang normal tidak akan bisa tidur terlalu lama dengan tidur lebih awal, dan akan bangun lebih awal dengan sendirinya. Maksudnya istirahat yang cukup, baik di siang hari maupun di malam hari dapat meningkatkan ketahanan imun tubuh lebih kuat. Dengan behitu, tentunya kita sudah bisa mencegah terinfeksinya Covid-19 demi keselamatan banyak orang.
Kedua, Menjaga wudhu. Yaitu menjaga kondisi tubuh dalam keadaan suci untuk beribadah. Dengan berwudhu tentunya kita sudah sering membasuh tangan, serta wajah tetap bersih. Dari gerakan berkumur saat hendak wudhu misalnya, akan menguatkan otot dan menjaga bibir terhidrasi dengan baik, juga mencegah bibir becah-pecah. Hasil riset oleh dokter Leopold Werner, seorang psikiater dan neurologi dari Australia, mengungkapkan bahwa wudhu bisa mencegah resiko sejumlah penyakit, seperti kangker, sakit gigi, flu, sakit kepala, rematik, pilek, dan pegal. Membasuh air segar karena wudhu ke pusat saraf telah memelihara kesehatan agar terhindar dari Covid-19.
Ketiga, Hindari Makanan yang Tidak Jelas Kehalalanya. Tentunya kita harus menghindari makanan yang tidak jelas kehalalanya. Selain tidak memakan makanan haram sebagai bentuk praktik mematuhi ajaran Islam, juga agar kita terhindar dari bahaya Covid-19. Allah SWT berfirman, “menghalalakan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan mereka segala yang buruk†(Q.S Al-Araf:157). Setiap makanan yang dikonsumsi kita benar-benar memperhatikan setiap kemahasan dengan kehalalannya. Agar makanan yang kita makan benar-benar memiliki kandungan gizi yang baik untuk kesehatan.
Keempat, Bersin dengan Menunduk dan Membaca Hamdalah. Sesuai dengan tata krama yang diajarkan oleh baginda Nabi, apabila bersin sebaiknya menunduk, menutup mulut dan hidung, lalu ucapkan alhamdulillah. Praktik ini dapat mencegah penyebran Covid-19 sekaligus mendoakan sesuai dalam hadis Nabi Muhammad SAW. “Jika seseorang di antara kalian bersin, maka ucapkanlah alhamdulillah (segala puji bagi Allah), hendaknya saudaranya mengucapkan yarhamkumullah (semoga Allah merahmatimu), jika ia mengucapkan yarhamkumullah, ucapkanlah Yahdikumullah wa yushlih baalakum (semoga Allah memberikan petunjuk dan memperbaiki keadaanmu). Maksudnya setiap aktivitas yang dilakukan harus memperhatikan tata krama. Jika kita di luar rumah dengan kondisi tubuh yang kurang sehat, kita harus menjaga bagaimana kita tempatkan kondisi sesuai dengan syariat Islam yang dianjurkan.
Kita lihat dengan kondisi sekarang ini virus Corona bukan salah satu alasan kita tidak memperhatikan cara pakai kita di luar rumah. Aturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah kita selaku warga Negara Indonesia harus mematuhui protokol yang dianjurkan, menjaga jarak, tidak mudik, selalu mencuci tangan, dan tetap di rumah saja/stay home dan melaksanakan amalan-amalan ringan yang dianjurkan dalam sunnah Rasul. Ini merupakan cara ampuh kita melawan Covid-19.
Dengan adanya virus Corono yang tengah meneror berbagai Negara di dunia, bahkan menelan ribuan nyawa, banyak hal-hal asing yang kita dapatkan. Salah satunya adalah pembatasan ibadah di masjid-masjid yang bermuara pada konteks keimanan seseorang. Untuk itu, dengan melaksanakan sunnah-sunnah Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari merupakan salah satu bentuk ikhtiar kita sebagai seorang muslim agar keimanan kita tetap terpatri dalam jiwa kita, selalu istikamah menjalakan perintah Allah SWT.
* Mahasiswi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Ternate. Ketua SENAT Mahasiswa Periode 2018/2019 (SEMA-I).
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.
Write your comment
Cancel Reply