UMKM
Lama Tak Ada Kabar, Farid Gaki Tiba-tiba Usik PKL Menjamur di Kota Sumenep
matamaduranews.com-Lama tak ada kabar Farid Gaki. Tiba-tiba dia bersuara lantang terkait lapak PKL (Pedagang Kaki Lima) yang menjamur di sepanjang jalanan Kota Sumenep.
"Bupati Sumenep harus pecat kepala Satpol PP dan Disperindag kalau tak bisa mengatasi PKL menjamur di jalanan kota," ucap Farid kepada media, Minggu siang, 30 Juli 2023.
Dalam kepemimpinan Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo. Farid selalu menyorot kinerja OPD yang dianggap mencoreng nama baik Bupati Fauzi. Termasuk kesemrautan jalanan kota Sumenep akibat banyak lapak PKL berjualan bebas di kanan kiri sepanjang Jalan Diponegoro Kota Sumenep. Farid menilai Satpol PP dan Disperindag abai hingga PKL menjamur.
Farid bercerita 7 tahun lalu saat mendampingi PKL di area Taman Bunga Sumenep yang ditertibkan lalu direlokasi karena mengganggu keindahan jantung Kota Sumenep.
"Saat itu, Pak Fauzi waktu jabat Wabup Sumenep berani menertibkan PKL di area taman bunga. Masak sekarang jadi bupati tak berani menertibkan PKL di jalanan Kota Sumenep," kata Farid yang memiliki nama Achmad Farid Azziyadi menambahkan.
Farid Gaki sebutan populer sebagai Ketua Gugus Anti Korupsi Indonesia (GAKI) Jatim. Dia setengah menantang Bupati Fauzi untuk mencopot dua kepala OPD (Kasatpol PP dan Kadisperindag, red) karena dinilai abai dan lalai dalam penertiban PKL di sepanjang Jalan diponegoro Kota Sumenep,
Lapak-lapak Pedagang Kaki Lima (PKL) yang menjamur di sisi kanan kiri JL Diponegoro Kota Sumenep
Dalam pandangan Farid Gaki. Perda dan RT/RW masih melarang PKL berjualan di sepanjang jalanan Kota Sumenep karena mengganggu keindahan kota. Sebagai solusi Farid Gaki berharap Bupati Fauzi menyelesaikan persoalan PKL di jalanan Kota Sumenep dengan cara merelokasi ke tempat lain. Seperti yang dilakukan terhadap PKL Taman Bunga 7 tahun lalu.
Sikap Satpol PP Sumenep yang dinilai gencar menertibkan rokok ilegal juga menjadi kritik Farid Gaki. "Pak Satpol PP. Kalau berani tertibkan itu PKL di jalanan kota. Jangan hanya razia rokok ilegal di toko-toko," sambung Farid.
Farid curiga dengan sikap Satpol PP yang masih membiarkan lapak-lapak PKL berjualan bebas di jalanan Kota Sumenep. "Apabila dalam waktu dekat ini masih tidak ditertibkan patut diduga ada pembiaran. Saya berharap Pemerintah daerah bersikap adil, agar masyakat tidak menilai penegakan Perda tebang pilih. atau jangan-jangan ada oknum yang diduga menerima setoran dari oknum PKL," tuding Farid dengan suara lantang.
Disperindag menurut Farid Gaki juga diminta ikut memikirkan nasib PKL sebagai bentuk UMKM yang dibina-nya. "Anggaran pembinaan UMKM selalu ada tiap tahun. Disperindag jangan saling lempar. Satpol PP dengan penegakan perdanya. Disperindag dengan pembinaan PKL. Masak ngatasi PKL menjamur di jalanan kota Disperindag tak bisa," ucap Farid.
"Satpol PP dan Disperindag harus bertindak tegas, agar masyarakat tidak berasumsi bahwa penegakan Perda hanya berlaku kepada penjual rokok ilegal. Saya heran, kenapa Satpol PP dan Disperindag tegas terhadap penjual rokok ilegal saja. Bahkan, sampai diperiksa ke toko-toko dan warung warung. Sedangkan pelanggaran yang nyata di depan mata diabaikan,"pungkasnya. (*)
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.
Write your comment
Cancel Reply