Post Images
matamaduranews.com-SUMENEP-Keberadaan makam kuno yang berlokasi di Bukit Dusun Lebbak, Desa Sergang, Kecamatan Batuputih, Kabupaten Sumenep, Madura masih belum dilirik oleh Pemkab Sumenep. Padahal keberadaan makam kuno itu, diyakini oleh masyarakat Sergang, Batuputih, Sumenep merupakan kompleks makam raja dan para waliyulllah. Seperti yang disampaikan Kepala Desa Sergang, Moh. Duki yang menyebut keberadaan makam itu selalu ramai peziarah karena masyarakat meyakini sebagai kompleks makam raja dan para waliyullah. Keberadaan asta ini bukan baru ditemukan. Sudah lama ada, hanya saja belum terurus dengan baik. “Kondisi batu nisan dan lainnya tetap tidak ada perubahan sedikit pun sejak dulu,” terang Kades Duki kepada Mata Madura. Warga setempat menyebut Asta Partelon. Karena lokasinya dekat dengan simpang tiga Desa Sergang (Asta Partelon/ Asta simpang tiga). Lokasinya jauh dari permukiman penduduk. Berada di atas bukit Dusun Lebbak. Setiap hari ada warga datang untuk berziarah. Warga menyebut itu merupakan kompleks pemakaman keluarga Kerajaan Cakra Langit. Hal itu terlihat mulai dari pagar hingga susunan batu nisan memang seperti bangunan tua. Pada setiap batu nisan kuburan juga terdapat ukiran yang umumnya digunakan makam dari kalangan bangsawan. Akses jalan menuju lokasi pemakaman belum beraspal. Menaiki perbukitan di dalam hutan. Namun, masih bisa menggunakan kendaraan bermotor. Dari jalan raya, butuh waktu sekitar 10 menit. Kompleks pemakaman dari bangunan tua yang masih kukuh dan tersusun rapi. Batu nisannya terbuat dari batu kumbung berukuran besar. Penataan batu nisan sangat rapi dan terdapat ukiran. Umumnya, bentuk kepala dan motif ukiran pada batu nisan dipakai para bangsawan (keturunan raja) dan penyebar agama Islam. Ada tiga lokasi asta di bukit Desa Sergang tersebut yang hanya dibatasi dengan tembok batu kumbung tersusun rapi. Struktur batunya mirip dengan batu nisan. Jumlah asta atau makam cukup banyak (puluhan). Hanya di dalam tembok pembatas paling timur terdapat tiga batu nisan yang disebut-sebut oleh warga adalah yang tertua. Dari yang bergelar Raden, Tumenggung, Resi, Syekh hingga Empu. Nama-nama tersebut baru dibuat oleh warga setelah mendapatkan dari seorang habib asal Banyuwangi, Jawa Timur. Nama-nama itu, di antaranya Syekh Muhammad Ilyas, R. Arya Cakra Langit (cucu Raden Fatah), RA. Selendang Kencono Langit, Putri Tungga Dewi, Sultan Maulana, Tumenggung Suropati, Resi Bangah, Putri Lestari, Mahesa dan Empu Djoko Samudera (K. Bramana). Beberapa makam tersebut sudah terlihat sebagian sudah diberi nama. Berikut nama-namanya : Syekh Muhammad Ilyas, Resi Bangah, Ra Selendang Kencono, PutribTungga Dewi, R Arya Cakra Langit cucu Raden Fatah, Empuh Djoko Samudera K Brahmana, Temenggung Suropati, putri Lestari, Sultan Maulana, Mahesa, Putri Ningrum, K Abdul Karim Arya Kuda Kencono. Zarnuji salah satu warga menyebut keberadaan asta tersebut sudah lama ada saat dirinya masih kecil keberadaan makam itu sudah ada. “Sejak kecil saya sering main kesini tetapi saat itu masih hutan tidak ada jalan atau lampu,” kata Zarnuji. Bahkan, masyarakat sekitar sering melihat penampakan hal ghaib seperti penampakan ular dan harimau putih. Nama kerajaan tersebut bernama cakra langit Salah satu pengujung bernama Amin, asal Kalianget bercerita, dirnya tertarik datang ke asta partelon karena ada petunjuk bahwa di maka ini ada barang-barang ghaib. “Pertama saya mendengar soal tempat ini berasal dari ponaan saya kemudian duduk tetapi ada bisikan bahwa disini terdapat barang ghaib,” ujarnya. Melihat antusias peziarah ke asta tersebut, Pemerintah Desa Sergang melakukan pembersihan secara gotong serta memasang lampu di area asta. Kades Duki bersama masyarakat melakukan pembersihan serta memberikan penerangan lampu. Termasuk menyediakan MCK agar peziarah nyaman. “Kita bersama warga secara gotong royong memberishkan lokasi ini karena dinilai terdapat waliyulllah dan para raja. Peziarah gratis tak dipungut biaya,” pungkasnya. Bahri, Mata Madura
Sumenep Sumenep Sumenep Pemkab Sumenep Makam Para Raja Sumenep Asta Partelon Makam Para Waliyullah Makam Kuno Kompleks Makam Raja dan Waliyullah Kerajaan Cakra Langit Pemkab Sumenep

Share :

admin
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.

Write your comment

Cancel Reply
author
admin
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.

Blog Unggulan

Surat Kabar

Daftar dan dapatkan blog dan artikel terbaru di kotak masuk Anda setiap minggu

Blog Terbaru