matamaduranews.com-"Mesin Puskesmas malam ini tetap dimatikan jam 10, meskipun kondisi bayi dalam keadaan di-oksigen mas," begitu SMS dari kontributor Mata Madura di Pulau Masalembu, Sabtu malam 19 November 2022 yang diterima redaksi.
Sejak Sabtu siang. Haryadi, kontributor Mata Madura mengabarkan jika ada seorang bayi yang masih berumur 6 bulan, butuh oksigen saat dirawat di Puskesmas Masalembu, Sumenep.
Askiyek, ortu si bayi menghubungi Haryadi agar membantu mencarikan solusi karena si bayi butuh aliran listrik. Sementara mesin diesel di Puskesmas Masalembu bakal dimatikan sesuai jadwal nyala.
"Ini menyangkut nyawa pasien mas, saya telpon kapusnya tetap ga di angkat," tulis Haryadi via SMS.
"Saya telpon kapusnya tiga kali ga diangkat," tambah Haryadi.
Signal seluler di Pulau Masalembu untuk mengirim gambar atau teks ke aplikasi WhatsApp lagi bermasalah. Kecuali menggunakan jaringan wifi.
Haryadi bercerita. Sabtu siang. Putra pasangan Askiyek dan Ruhada ini tiba-tiba demam tinggi. Lalu kejang-kejang.
Si ortu panik. Lalu dibawa ke Puskesmas Masalembu. Sial. Saat di Puskesmas Masalembu si ortu disuruh mencari tabung oksigen.
Setelah si ortu mendapat tabung oksigen. Terdengar kabar jika mesin diesel Puskesmas bakal dimatikn sesuai jadwal. Seperti pengakuan petugas jaga mesin di Puskesmas Masalembu bernama Suaidi.
"Meskipun kondisi pasien 'BAYI' dalam keadaan di-oksigen, pihak puskesmas tetap akan mematikan mesin pada jam 12. Itu keterangan dari pihak puskesmas, SUAIDI," tambah Haryadi dalam keterangan via SMS ke redaksi Mata Madura.
Sabtu sore. Ayah si bayi, Askiyek lagi mencari tabung oksigen dan mesin homlet untuk mengaliri mesin penyambung tabung oksigen kepada si bayi.
Si bayi kini menjalani rawat inap di Puskesmas Masalembu.
"Foto bayi dan orang tua bayi yg sedang angkat mesin bawaan sendiri saya dokumentasi, saya kirim lewat WiFi dlu mas," tulis Haryadi.
Haryadi menerangkan, saat kondisi bayi sakit, keluarga bayi sibuk mencari tabung oksigen dan mesin homlet untuk menghidupkan oksigen..
"Andai saja saya tidak menemukan homlet, bagaimana kondisi anak saya...
Ini masalah nyawa, apalagi seorang bayi. Itu komentar ortu bayi mas," tambah Haryadi.
Sampai berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi atau klarifikasi dari Plt Kepala Puskesmas Masalembu, Holilah karena belum bisa dikonfirmasi.
Kontributor Mata Madura di Pulau Masalembu berulangkali menghubungi via telpon sejak sore, tapi tak diangkat.
Kepala BKPSDM Sumenep, Abdul Madjid menghubungi Mata Madura via telpon.
Madjid menanyakan kebenaran pelayanan Puskesmas Masalembu setelah kabar ortu bayi bawa homlet ke Puskesmas Masalembu viral di sejumlah Grup WhatsApp.
"Sudah saya hubungi Kapus Masalembu dan dikirim ke Dinkes," terang Madjid via WhatsApp di Grup Busyro Lana. (ham)
Write your comment
Cancel Reply