Blog Details Page

Post Images
Sosok Gus Dur memang tidak ada habisnya untuk didiskusikan. Mulai dari sosoknya yang humoris, pluralis, humanis dan penuh dengan kontoversi. Di dalam buku Sang Kosmopolit sendiri, tepatnya pada esai yang berjudul Tokoh Gagal yang Berhasil, bagi saya, bukan hanya sosok Gus Dur yang penuh kontroversi. Tetapi, judul esainya pun yang memosisikan Gus Dur sebagai objek tulisan juga kontroversi. Kenapa tidak, pada judul esai tersebut, Hairus Salim HS, mencoba menyejajarkan dua kosa kata yang berlawanan, yakni kata “gagal” dan “berhasil”. Sepintas, membaca judul esai tersebut, saya dibuat bingung. Sebab, jika diterjemahkan dalam bahasa yang sederhana, judul esai tersebut akan menjadi “Gus Dur adalah tokoh yang gagal namun berhasil”. Secara logika, orang yang gagal otomatis adalah orang yang tidak berhasil, dan sebaliknya, orang yang berhasil adalah orang yang tidak gagal. Demikian bukan? Namun, jika kita mau membaca esai yang berjudul Tokoh Gagal yang Berhasil tersebut secara sempurna, tepatnya dari halaman satu hingga halaman tujuh. Niscaya kita bisa memahami judul esai tersebut dan menerimanya sebagai judul esai yang tidak bertentang dengan logika berbahasa kita. Dalam banyak hal, sosok Gus Dur memang selalu menuai kegagalan semasa hidupnya. Sebagai misal, pada 1962, Gus Dur pergi ke Mesir untuk berkuliah di Universitas Al-Azhar, setelah mendapatkan beasiswa pemerintah yang merupakan hasil kerja sama lanjutan negara-negara dalam Konfrensi Asia-Afrika (KAA) 1955 (hlm 1). Setelah sampai di Kairo, Gus Dur tidak kuliah sebagaimana mahasiswa pada umumnya yang notabene menghabiskan waktunya berjam-jam bersama dosen di kelas-kelas. Ia lebih banyak baca buku, nonton film, dan keluyuran. Ia bosan. Karena menurut Gus Dur, pelajaran di Al-Azhar banyak mengulang pelajaran-pelajaran yang sudah Gus Dur pelajari di pesantren-pesantren tempo dulu. Dan akibatnya, Gus Dur gagal menjadi sarjana keluaran Al-Azhar. Setelah itu, ia hengkang ke Irak, mengambil kuliah di Universitas Baghdad. Ia tidak menyerah. Tetap mau mencoba untuk jadi sarjana. Setelah jatuh bangun selama empat tahun. Akhirnya ia berhasil menyelasaikan kuliahnya. Namun, meski berhasil menyelesaikan kuliahnya Universitas Baghdad, tidak serta merta Gus Dur bisa dikatakan telah berhasil. Sebab, setelah Gus Dur mau melanjutkan karier akademisnya ke Universitas Laiden, Belanda. Gus Dur ditolak oleh pihak Universitas Laiden. Dikarenakan, ijazah hasil kuliah di Universitas Baghdad, tidak diakui oleh pihak Universitas Laiden, Belanda. Jadi, Gus Dur gagal lagi. Pada saat demikian, Gus Dur tidak putus asa. Ia kembali mencoba untuk kuliah ke McGill University di Kanada. Gus Dur yakin, di McGill University, ia bakal keterima. Sebab, menurut Gus Dur, Universitas ini memiliki hubungan kerja sama resmi dengan Kementerian Agama Indonesia. Namun, entah kenapa, dengan sebab yang tak dijelaskan, Gus Dur tidak diterima. Artinya, Gus Dur, gagal lagi. Akhirnya, Gus Dur memutuskan untuk pulang ke Tebuireng, Jombang. Di sana, ia mengajar di pesantren dan Universitas Hasyim Asy’ari. Konon, menurut catatan Hairus Salim HS, sambil mengajar di pesantren, Gus Dur juga sambil lalu menjual kacang goreng hasil olahan istrinya untuk menunjang kebutuhan dan ekonomi keluarga (hlm 3). Setapak demi setapak, kemudian ia mencoba mencari peruntungan baru, yakni dengan melamar menjadi dosen di IAIN Sunan Ampel, Surabaya. Namun nihil. Gus Dur tidak diterima. Sialnya lagi, ungkap Hairus, pada saat bersamaan, Gus Dur juga dipecat dari jabatan dekan di Universitas Hasyim Asy’ari. Miris bukan, Gus Dur dipecat dari Universitas yang namanya diambil dari nama kakeknya sendiri. Lagi-lagi Gus Dur gagal. Bahkan, saat menjadi presiden pun. Gus Dur juga gagal menyelesaikan masa jabatannya. Setelah kurang lebih delapan belas bulan berkuasa. Gus Dur dimakzulkan oleh orang-orang yang tidak menyukainya. Ia pun lengser dari kursi presiden. Demikanlah kisah dan karier Gus Dur, kegagalan demi kegagalan selalu ia tuai. Konon, semasa bersekolah di Sekolah Menengah Ekonomi Pertama (SMEP), di Yogyakarta pada 1950-an, ia juga pernah tidak naik kelas. Sungguh, seakan-akan kegagalan adalah teman hidupnya yang tak bisa ia tinggalkan. Akan tetapi, meskipun Gus Dur mengalami banyak kegagalan dalam banyak hal. Menurut saya Gus Dur tidaklah sepenuhnya gagal. Sebab, pada sisi lain Gus Dur punya banyak  keberhasilan yang tak kita catat. Dan nilainya pun, saya kira tidak bisa disejajarkan dan disandingkan dengan keberhasilan para intelektual semasa ataupun setelahnya. Misal, memang betul, sebagai seorang intelektual, Gus Dur tidak banyak mengenyam pendidikan tinggi sebagaimana Nur Kholis Majid dan sejumlah intelektual lainnya yang menulis banyak jurnal dan buku-buku ilmiah. Namun, keberhasilannya mengbangkitkan kembali nilai-nilai humanisme, pluralisme di Indonesia, yang sebelumnya sempat dihilangkan pada masa Orde Baru, adalah keberhasilan yang tiada bandingnya. Apalagi hanya dengan sekadar buku-buku yang belum tentu dapat dibaca banyak orang. Sebagai presiden, seperti disinggung di muka, senyatanya Gus Dur juga gagal menyelesaikan jabatannya. Tetapi, keberhasilannya membuka kran-kran demokrasi yang sebelumnya sempat tertutup rapat, merupakan keberhasilan yang sejauh ini, saya rasa belum mampu dicapai oleh beberapa presiden sebelum dan setelahnya. Ya, begitula Gus Dus, meski banyak menuai kegagalan. Tetapi ia berhasil menghidupkann kembali nilai-nilai HAM, demokrasi, peluralisme dan humanisme yang sebelumnya sempat hilang di tanah Nusantara ini. Gus Dur merangkaul semua golongan. Dan, memberi kesejukan pada sesama. *Ahmad Farisi adalah alumnus Pondok Pesantren Annuqayah daerah Lubangsa, aktivitas sehari-harinya adalah menulis, membaca dan bantu-bantu orang tua.
Gus Dur Tokoh Gagal yang Berhasil Sang Kosmopolit
admin
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.

Write your comment

Cancel Reply
author
admin
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.

Featured Blogs

Newsletter

Sign up and receive recent blog and article in your inbox every week.

Recent Blogs

Most Commented Blogs